Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pelarian Prada DP dari Pendidikan TNI Sebelum Bunuh dan Mutilasi Kekasih

Kompas.com - 15/08/2019, 18:34 WIB
Aji YK Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Prada DP mengatakan, nekat kabur dari lokasi pendidikan karena takut ketinggian saat berlatih di sana.

Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI berada di Kota Baturaja, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan

Dikatakan Prada, pada 3 Mei 2019 siang ia sempat menandatangani surat pernyataan untuk mengikuti tes calon anggota komando.

Namun, dirinya gugup karena pada saat itu ia takut ketinggian.

"Sebelumnya sudah saya putuskan tidak ikut, tapi dipanggil lagi. Saya takut ketinggian," kata Prada DP, saat memberi keterangan di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kamis (15/8/2019).

Baca juga: Pengakuan Prada DP, Dilarang Menyerahkan Diri hingga Merasa Dibuntuti

Prada DP kemudian membuat rencana untuk kabur dari lokasi latihan pada malam hari.

Dengan menyelinap dari belakang kelas, ia merayap melewati kawat berduri. Selanjutnya, setelah berhasil keluar ia langsung masuk ke permukiman warga dan mencuri baju, celana, sendal jepit yang ada di jemuran.

"Seragam saya masukan ke kantong plastik," ujarnya.

Dalam kondisi malam, Prada DP datang ke rumah ibu penjual lontong yang merupakan pedagang di sekitar lokasi pendidikan.

Di rumah itu ia menginap satu malam sebelum akhirnya pulang ke Palembang dengan menaiki mobil travel.

"Saya dinasihati agar jangan kabur, tapi saya tidak kuat lagi. Pagi saya langsung pulang naik travel," ujarnya.

Baca juga: Pengakuan Lengkap Prada DP Bunuh dan Mutilasi Kekasih

Setelah tiba di Palembang, Prada DP tak langsung pulang ke rumah. Ia memilih menemui temannya bernama Ikbal di kawasan Plaju.

Di sana Prada DP meminta Ikbal untuk mencarikannya rumah kos karena takut diburu oleh polisi militer.

"Selanjutnya saya menelepon Serli, minta temani di kos karena merasa ada yang mengintai. Saya takut itu polisi militer," ujarnya.

Serli akhirnya datang pada malam itu.

Lalu, Prada DP menghubungi Fera untuk minta dijemput dekat Stasiun Kertapati Palembang. Sehingga korban pun datang.

Setelah tiba, Prada DP dan Fera menuju ke kawasan Musi Banyuasin untuk mencari kediaman bibi terdakwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com