Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kisah Anggota Paskibraka, Diganti Anak Pejabat hingga 18 Hari Menghilang

Kompas.com - 15/08/2019, 15:50 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kasus seorang siswa SMA bernama Koko Ardiansyah yang batal menjadi anggota pasukan pengibar bendera di pusaka karena diduga digantikan anak Bupati Labuhan, Batu terus menjadi sorotan.

Koko pun merasa terpukul karena dirinya sebetulnya sudah mengukur baju seragam yang hendak digunakan saat upacara 17 Agustus nanti.

Sementara itu, kisah seorang anak tukang bakso di Bantul, DIY, yang terpilih menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di Istana Negara, menarik untuk disimak.

Berikut ini sederet kisah para siswa calon pengibar bendera:

1. Viral batal jadi Paskibraka gara-gara diganti anak Bupati

Di akun Instagram @ndorobeii, video berdurasi 6.35 detik, Koko didampingi ibunya menceritakan kisahnya yang gagal menjadi Paskibraka Labuhan batu karena diganti anak pejabat. Dok. Instagram @ndorobeii Di akun Instagram @ndorobeii, video berdurasi 6.35 detik, Koko didampingi ibunya menceritakan kisahnya yang gagal menjadi Paskibraka Labuhan batu karena diganti anak pejabat.
Sebuah video yang diunggah di akun Instagram @ndorobeii dengan durasi 6.35 detik, tampak Koko didampingi ibunya menceritakan kisahnya.

Koko mengaku sedih dan kecewa. Pasalnya, dia sudah mengikuti beberapa tahapan untuk bisa mengibarkan bendera merah putih pada perayaan kemerdekaan RI pada 17 Agustus nanti di Kabupaten Labuhan Batu.

Bahkan dia sudah melewati tes fisik dan Lomba Ketangkasan Baris Berbaris (LKBB). Dalam pengumuman pun namanya pun tertera di urutan nomor 29.

Dari situ kemudian dia ikut dalam pengukuran baju dan sepatu. Namun saat pengumuman untuk karantina, namanya sudah tidak ada lagi.

"Saat itu saya tidak tahu siapa yang menggantikan saya, sekarang saya sudah tahu siapa," katanya dalam video yang diunggah pada Selasa (13/8/2019).

Baca juga: Viral Video Koko Gagal Jadi Paskibraka Karena Diganti Orang Lain, Ini Komentar Ketua PPI Labuhan Batu

2. Anak tukang bakso jadi pengibar bendera di Istana Negara

Sumiasih warga Kampung Juron RT 19 Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta,MARKUS YUWONO Sumiasih warga Kampung Juron RT 19 Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta,

Wajah Sumiasih, warga Kampung Juron RT 19 Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, terlihat sumringah.

Pasalnya, anaknya, Muhammad Ma'ruf (17), terpilih menjadi salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ( Paskibraka) untuk upacara HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara Jakarta pada 17 Agustus 2019.

"Tidak menyangka. Remen sanget to. Mboten saget diutarake (sangat bahagia, tidak bisa disampaikan dengan kata-kata)," ucap Sumiasih kepada wartawan, Selasa (13/8/2019).

Sebagai penjual bakso, Sumiasih bersyukur anak lelakinya yang lahir 8 April 2002 ini bisa terpilih di antara ribuan orang yang mengikuti seleksi.

Baca juga: Anak Penjual Bakso di Yogyakarta Terpilih Jadi Anggota Paskibraka

3. Dhea, anak seorang TKI, lolos jadi Paskibraka di Istana Negara

Dhea Lukita Andriana (kerudung putih) di rumahnya yang sederhana di kecamatan Ngunut Tulungagung Jawa Timur, bersama Ibu kandung (kaos Biru) dan Kakeknya yang selama ini merawat Dhea (kaos Putih)SLAMET WIDODO Dhea Lukita Andriana (kerudung putih) di rumahnya yang sederhana di kecamatan Ngunut Tulungagung Jawa Timur, bersama Ibu kandung (kaos Biru) dan Kakeknya yang selama ini merawat Dhea (kaos Putih)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com