Sesuai tingkat kelangkaannya, ikan yang ada di pulau tersebut dibagi tiga kategori.
Baca juga: 9 Penelitian oleh Anak Muda di Indonesia, Robot Pendeteksi Gempa hingga Kotak Bekal Tenaga Surya (1)
Untuk kategori hampir terancam (near threatened), yakni Blacktip Reef Shark, Chevron butterflyfish, Bluespotted Ribbontail Stingray, Bower’s Parrotfishes, Yellow-tail Parrotfish, Narrow-barred Spanish mackerel, Coral Catshark, Brown-marbled Grouper.
Selanjutnya, ikan dalam kategori rentan (vulnerable), yakni Sicklefin Devil Ray, Green Humphead Parrotfish.
Semantara itu ada satu jenis ikan yang masuk dalam kategori terancam punah (endangered species) yakni Humphead Wrasse atau Ikan Napoleon dengan jumlah yang berlimpah dengan rata-rata kepadatan sebesar 109 individu per hektare.
"Selain ikan, di Pulau Miossu terdapat 20 jenis mangrove, 7 jenis lamun, ada penyu dan dugong juga," ujar Wayan
Baca juga: Penelitian UGM Ungkap Penyebab Kematian Petugas KPPS Bukan Diracun
Sebelumnya diberitakan, 55 orang peneliti dan ilmuwan yang tergabung dalam pusat penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Coral Reef Rehabilitation and Management Program - Coral Triangle Initiative (Coremap-CTI) menelusuri delapan pulau-pulau kecil terluar (PPKT) di Indonesia.
Selain Pulau Miossu, mereka juga meneliti pulau Yiew, Budd, Fani, Bras dan Fanildo, Liki, Bepondi, serta satu gugusan kepulauan Ayau di kawasan Raja Ampat, Papua dalam suatu kegiatan yang diberi nama Ekspedisi Nusa Manggala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.