Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Sumedang Usulkan Jatigede Jadi KEK, Apa Tanggapan Ridwan Kamil?

Kompas.com - 15/08/2019, 11:18 WIB
Dendi Ramdhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertemu dengan Bupati Sumedang Donny Ahmad Munir di Gedung Pakuan, Rabu (14/8/2019) sore.

Keduanya membahas usulan Waduk Jatigede sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Ridwan menyambut baik rencana tersebut. Ia pun meminta Donny untuk segera membuat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai pengelola KEK.

"Jadi, saya harapkan sekarang (Sumedang) fokus jadi kabupaten pariwisata, karena memang harta karunnya banyak. Kedua, keseriusan itu harus terwujud pada BUMD atau perusahaan pariwisata, karena keunggulan BUMD itu bisa melakukan penugasan," ujar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Baca juga: Saat Surut, Waduk Jatigede Sumedang Tampak Seperti Kota Mati

Emil pun memberi masukan agar KEK Jatigede tidak hanya fokus pada sektor pariwisata.

Apalagi, pemerintah mensyaratkan minimal ada dua bidang industri untuk mendukung pengembangan KEK.

"KEK di Jawa tidak bisa full pariwisata. Artinya, harus dipikirkan industri apa yang non-pariwisata sebagai bagian dari KEK. Seperti Pangandaran memutuskan untuk menggarap industri kelautan," ujar Emil.

Gandeng ITDC

Dihubungi terpisah, Donny mengatakan keseriusan Pemkab Sumedang soal KEK Jatigede sudah dibuktikan lewat kerja sama dengan Indonesia Tourism Development Center (ITDC).

Adapun, ITDC merupakan BUMN yang berpengalaman mewujudkan KEK seperti KEK Nusa Dua Bali, KEK Mandalika, dan KEK Singosari.

Selain itu, Donny juga tengah menyusun kajian awal dan masterplan. Ia pun pernah mempresentasikan rencana tersebut kepada Menteri Pariwisata Arief Yahya.

"Proposal Sumedang sudah diterima ITDC. Kami sudah MoU sebulan ke belakang, di Jakarta. Pak Menpar juga sangat optimis, bahkan sudah tiga kali datang ke Jatigede," ujar Donny saat dihubungi, Kamis (15/8/2019).

Saat ini, menurut Donny, pihaknya sedang menyiapkan BUMD sebagai pengusul KEK.

Selain sektor pariwisata, menurut dia, industri pendukung lainnya yakni sport tourism paralayang dan berbagai elemen bisnis lain yang akan dibangun di lahan seluas 610 hektar.

Kondisi itu juga turut didukung aksesbilitas yang dekat dengan jalan tol serta Bandara Kertajati.

"BUMD-nya kita sedang persiapkan, Sumedang Lingga Investama, Raperdanya sudah ada. Sudah disurvei oleh ITDC, jarak tempuh menuju tol 35 menit, ke bandara 45 menit," ucapnya.

Sambil menunggu jawaban atas usulannya, Donny mengatakan saat ini Pemkab Sumedang terus membenahi berbagai fasilitas di tempat wisata.

Menurut dia, tahun depan Pemprov Jabar bakal mengucurkan dana Rp 20 miliar untuk membantu pengembangan wisata di Sumedang.

"Hasilnya memang tergantung nanti dari Kementrian Perekonomian, dikaji, diberi catatan. Saya targetkan harapannya sih tahun depan disetujui," kata Donny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com