Sakit yang diderita ibunda Daldin membuat ayah Daldin harus mencari solusi lain dengan pengobatan nonmedis.
Akhirnya, ayah Daldin mencoba mencari ramuan tradisional ke tengah hutan belantara dan menemukan tanaman kayu bajakah itu.
Kayu bajakah itu dibawa pulang dan direbus lalu diberikan kepada ibu Daldin, sebagai pengganti air putih yang selalu dikonsumsinya.
Baca juga: Fakta di Balik Khasiat Kayu Bajakah Sembuhkan Kanker, Hidup di Hutan hingga Dianggap Tanaman Mistis
Setelah mengonsumsi kayu bajakah yang didapat ayahnya dari hutan, perlahan tapi pasti, kondisi payudara yang terkena kanker terlihat sudah mengering.
Selama hampir satu bulan mengonsumsi kayu bajakah, keluarga pun kembali memeriksakan penyakit yang diderita nenek Yazid ke dokter di Palangkaraya.
Hasilnya cukup menakjubkan. Kanker payudara yang diderita ibu Daldin sudah dinyatakan hilang dan sembuh.
“Semua itu terjadi di luar dugaan kami. Setelah mengonsumsi kayu bajakah, kanker payudara yang diderita ibu saya sudah hilang dan dinyatakan sembuh,” katanya.
Baca juga: Konsumsi Rebusan Kayu Bajakah, Nenek Ini Sembuh dari Kanker Payudara Stadium 4
Yazid sempat meminta orangtuanya untuk bisa membuka cerita ini ke guru pembimbingnya di sekolah.
Awalnya, orangtua Yazid melarang untuk menceritakan semua ke pihak di luar keluarga dengan alasan tidak ingin nanti kayu bajakah ini justru dieksploitasi secara berlebihan dan justru akan merusak habitatnya di hutan.
Yazid berusaha meyakinkan orangtuanya karena ingin membantu orang lain yang menderita kanker, akhirnya orangtua Yazid mengizinkan untuk membuka semuanya untuk dijadikan bahan penelitian bersama guru pembimbing Yazid di sekolah.
“Beberapa kali saya tolak kemauan Yazid untuk melakukan penelitian dengan kayu bajakah walau akhirnya saya berikan karena alasan berbagi untuk kesehatan,” katanya.
Baca juga: Menyingkap Khasiat Kayu Bajakah, Tanaman Langka dari Belantara Hutan hingga Penyembuh Kanker
Tumbuhan ini hanya bisa didapatkan di bagian dalam hutan, salah satunya di hutan yang berjarak sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Palangkaraya.
Pohonnya tumbuh dengan cara merambat meski memiliki batang yang kuat dan cukup besar. Rambatan pohon ini bisa mencapai ketinggian lebih dari 5 meter hingga ke puncak pohon lain.
Akarnya pun menghujam di dasar aliran air lahan gambut. Pohon ini hanya bisa hidup di lokasi rimbun di mana sinar matahari tak banyak masuk, tertutup rimbunnya hutan.
Sepintas, pohonnya seperti pohon biasa, sulit dibedakan dengan tanaman lain.
Baca juga: Cerita Peneliti Terperangah Saat Tahu Kayu Bajakah Mampu Sembuhkan Kanker
Sumber: KOMPAS.com (Kurnia Tarigan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.