Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Keluarga yang Pertama Kali Buktikan Khasiat Kayu Bajakah, Sembuhkan Kanker hingga Sempat Ditolak

Kompas.com - 15/08/2019, 06:52 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Sakit yang diderita ibunda Daldin membuat ayah Daldin harus mencari solusi lain dengan pengobatan nonmedis.

Akhirnya, ayah Daldin mencoba mencari ramuan tradisional ke tengah hutan belantara dan menemukan tanaman kayu bajakah itu.

Kayu bajakah itu dibawa pulang dan direbus lalu diberikan kepada ibu Daldin, sebagai pengganti air putih yang selalu dikonsumsinya.

Baca juga: Fakta di Balik Khasiat Kayu Bajakah Sembuhkan Kanker, Hidup di Hutan hingga Dianggap Tanaman Mistis

3. Konsumsi rebusan kayu bajakah

Setelah mengonsumsi kayu bajakah yang didapat ayahnya dari hutan, perlahan tapi pasti, kondisi payudara yang terkena kanker terlihat sudah mengering.

Selama hampir satu bulan mengonsumsi kayu bajakah, keluarga pun kembali memeriksakan penyakit yang diderita nenek Yazid ke dokter di Palangkaraya.

Hasilnya cukup menakjubkan. Kanker payudara yang diderita ibu Daldin sudah dinyatakan hilang dan sembuh.

“Semua itu terjadi di luar dugaan kami. Setelah mengonsumsi kayu bajakah, kanker payudara yang diderita ibu saya sudah hilang dan dinyatakan sembuh,” katanya.

Baca juga: Konsumsi Rebusan Kayu Bajakah, Nenek Ini Sembuh dari Kanker Payudara Stadium 4

4. Sempat ditolak keluarga

IlustrasiThinkstockphotos.com Ilustrasi

Yazid sempat meminta orangtuanya untuk bisa membuka cerita ini ke guru pembimbingnya di sekolah.

Awalnya, orangtua Yazid melarang untuk menceritakan semua ke pihak di luar keluarga dengan alasan tidak ingin nanti kayu bajakah ini justru dieksploitasi secara berlebihan dan justru akan merusak habitatnya di hutan.

Yazid berusaha meyakinkan orangtuanya karena ingin membantu orang lain yang menderita kanker, akhirnya orangtua Yazid mengizinkan untuk membuka semuanya untuk dijadikan bahan penelitian bersama guru pembimbing Yazid di sekolah.

“Beberapa kali saya tolak kemauan Yazid untuk melakukan penelitian dengan kayu bajakah walau akhirnya saya berikan karena alasan berbagi untuk kesehatan,” katanya.

Baca juga: Menyingkap Khasiat Kayu Bajakah, Tanaman Langka dari Belantara Hutan hingga Penyembuh Kanker

5. Tumbuhan yang hidup di hutan

Ekslusif AIMAN yang ditayangkan Kompas TV, Senin (12/8/2019) malam mengenai tanaman bajakah yang diklaim menyembuhkan kanker.KOMPAS TV Ekslusif AIMAN yang ditayangkan Kompas TV, Senin (12/8/2019) malam mengenai tanaman bajakah yang diklaim menyembuhkan kanker.

Tumbuhan ini hanya bisa didapatkan di bagian dalam hutan, salah satunya di hutan yang berjarak sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Palangkaraya.

Pohonnya tumbuh dengan cara merambat meski memiliki batang yang kuat dan cukup besar. Rambatan pohon ini bisa mencapai ketinggian lebih dari 5 meter hingga ke puncak pohon lain.

Akarnya pun menghujam di dasar aliran air lahan gambut. Pohon ini hanya bisa hidup di lokasi rimbun di mana sinar matahari tak banyak masuk, tertutup rimbunnya hutan.

Sepintas, pohonnya seperti pohon biasa, sulit dibedakan dengan tanaman lain.

Baca juga: Cerita Peneliti Terperangah Saat Tahu Kayu Bajakah Mampu Sembuhkan Kanker

Sumber: KOMPAS.com (Kurnia Tarigan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com