Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan saat berwisata di TNTN adalah aktifitas memandikan gajah.
Dilaporkan Kompas.com pada 3/11/2015 di lokasi TNTN terdapat sebuah tempat yang disebut dengan Simpang Kampar.
Simpang Kampar adalah sebuah lokasi pemukiman perambah TNTN yang sangat besar. Di situ sudah terdapat banyak fasiltas umum seperti pasar, rumah ibadah, sekolah bahkan pool bus dari dan ke Medan.
Dilaporkan Kompas.com pada 5/11/2015 perambahan berlangsung belasan tahun, terutama setelah booming harga kelapa sawit pada 1997.
Baca juga: Kalla: Penanganan Kebakaran Hutan Tak Hanya soal Pemadaman Api
Pembiaran membuat areal perambahan TNTN sudah lebih dari 65.000 hektar dari total 83.000 hektar.
Menurut laporan Kompas.com pada 5/11/2015 waktu itu diperkirakan sekitar 70.000 keluarga bermukim di TNTN.
Harian Kompas pernah menulis TNTN lebih cocok menjadi Taman Sawit Tesso Nilo (Kompas, 25/6/2015).
Di seluruh kawasan ekosistem TNTN, terdapat sedikitnya 9 pabrik kelapa sawit perusahaan yang tidak memiliki kebun sendiri. Pabrik itu menampung kelapa sawit dari areal hutan taman nasional.
Harian Kompas pada 3/1/2018 melaporkan hanya delapan tahun sejak penetapan pada 2009 seluas 83.000 hektar, vegetasi hutan alam yang tersisa sekitar 20.000 hektare. Artinya, hutan yang hilang telah mencapai 63.000 hektare.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.