TAPIN, KOMPAS.com - RT, yang diduga sebagai korban pencabulan oleh oknum anggota polisi berpangkat Bripka berinisial IAD, mengaku sempat kabur meninggalkan rumah demi menghindari pelaku.
RT kabur, setelah mendapat kesempatan bekerja di salah satu perusahaan di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Namun, mengetahui RT kabur, pelaku geram dan hampir setiap hari meneror dan mengancam orangtua korban.
Baca juga: Polisi Berpangkat Bripka Diduga Cabuli Pesilat Selama 4 Tahun
Pelaku meminta kepada orangtua korban, untuk segera memanggil RT pulang dan berhenti bekerja.
Jika tidak, maka pelaku akan menyebarkan foto bugil korban.
"Dia ngomong ke keluarga kalau saya harus pulang dari pada kena musibah dan menanggung malu," ujar RT dalam dialek Banjar, Rabu (14/8/2019).
Tak puas meneror keluarga korban, pelaku pun mencari tau alamat tempat korban bekerja.
Mendapat alamat tempat korban bekerja, pelaku pun mendatanginya dan meminta agar korban berhenti bekerja.
Korban menolak, namun pelaku tak kehabisan akal.
Pelaku lantas meminta bos korban agar memecat korban karena memiliki kasus.
Di hadapan bos korban, pelaku menceritakan bahwa korban tersangkut kasus foto bugil.
"Dia memaksa saya berhenti bekerja, karena kutolak, dia mendatangi bos dan meminta agar saya dipecat karena memiliki kasus foto bugil," tambah RT.
Baca juga: Jaksa Minta Polisi Lengkapi Berkas Kasus Pimpinan Pesantren Cabuli Santri
Tak ingin permasalahan berlanjut, korban pun terpaksa berhenti bekerja agar tidak terjadi salah paham dengan perusahaan tempatnya bekerja.
Namun di sisi lain, jika korban berhenti bekerja, kejadian pencabulan dikhawatirkannya kembali terulang.
"Kalau saya berhenti bekerja, maka saya takut akan tejadi lagi seperti sebelumnya," ucap RT lagi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.