Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita Hipertensi, Jantung, Stroke, dan Diabetes Meningkat di Kulon Progo, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 14/08/2019, 17:45 WIB
Dani Julius Zebua,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Penderita penyakit hipertensi, stroke, kanker, hingga diabetes melitus meningkat jumlahnya pada fasilitas kesehatan seperti Puskesmas di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Penyakit ini semakin menggeser penyakit yang dulu biasanya ditangani Puskesmas seperti diare, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan batuk pilek.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo Sri Budi Utami mengatakan, tidak sedikit dari para penderita itu masih dalam usia muda.

Produk rokok diklaim berperan dalam meningkatnya penyakit tersebut.

Rokok diyakini mampu menurunkan fungsi organ tubuh, seperti jantung, paru-paru, dan lainnya.

Gangguan pada organ memicu kemunculan berbagai penyakit hipertensi, jantung, stroke, diabetes melitus hingga kanker.

"Mayoritas penderita untuk kasus penyakit seperti hipertensi, jantung, stroke, sama diabetes melitus itu ada di usia produktif ke atas hingga lansia," kata Sri Budi seusai mengikuti apel Apel Besar Pramuka Kwartir Cabang Kulon Progo di Taman Budaya Kulon Progo, Rabu (14/8/2019).

Baca juga: Gelapkan Rokok Miliaran Rupiah, Seorang Sopir Ditahan Polisi

Apel Pramuka itu diselipkan deklarasi anti rokok bagi pelajar, yang juga diwarnai dengan aksi simbolik berupa merusak atau menghancurkan simbol-simbol rokok.

Pemerintah daerah mencatat bahwa prevalensi pada penyakit-penyakit itu meningkat drastis.

Hasil riset kesehatan dasar pada 2013 menyebutkan, prevalensi hipertensi berkisar pada 27 persen. Sedangkan, jumlahnya meningkat 10 persen menjadi 37 persen pada 2018.

Pemerintah Kulon Progo terus mencegah dampak negatif rokok.

Salah satunya melalui penerapan Perda Nomor 5 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok.

Selain itu, pemerintah terus mengampanyekan kebijakan ini lewat berbagai kegiatan, termasuk kegiatan ketika berlangsung apel besar Pramuka Kulon Progo di Taman Budaya Kulon Progo.

Pada peringatan Hari Pramuka ke-58, berkumpul ribuan pramuka pelajar. Pelaksana tugas Bupati Kulon Progo, Sutedjo menjadi pembina apel.

Sutedjo mengungkapkan, pemerintah berharap pramuka menjadi pelopor generasi tanpa rokok.

Ajakan itu ditandai dengan merusak dan menghancurkan simbol-simbol rokok.

“Momentum hari pramuka, pada apel besar hari pramuka di Kulon Progo ini betul-betul kita manfaatkan untuk bagaimana kita menjaga anak-anak muda kita, supaya betul-betul bisa sehat. Itu yang sebenarnya ingin kita raih,” kata Sutedjo.

Baca juga: Di Kabupaten ini, Menjual Rokok di Kantor Didenda Rp 1 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com