Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/08/2019, 14:13 WIB
Zakarias Demon Daton,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor mendapat surat teguran dari Mendagri Tjahjo Kumolo karena belum menugaskan Abdullah Sani sebagai Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim defenitif.

Meski Sani telah dilantik Tjahjo pada Selasa (16/7/2019) di Jakarta. Gubernur Kaltim enggan merestui pelantikan Sani. Sejak dilantik hingga kini Sani belum berkantor sebagai sekprov Kaltim.

Teguran itu dibenarkan Kapuspen Kemendagri Bahtiar saat dikonfirmasi, Rabu (14/8/2019).

"Iya benar. Saya sudah cek Dirjen Otda yang proses surat itu," kata Bahtiar melalui pesan WhatsApp, Rabu (14/8/2019).

Baca juga: Gubernur Kaltim: Feeling Saya, Ibu Kota Baru ya di Kalimantan...

Surat bernomor 821/7672/SJ tertanggal 9 Agustus 2019 ihwal teguran itu ditujukan kepada Isran Noor. Isran diminta memfungsikan Abdullah Sani sebagai sekprov Kaltim.

Lewat surat Isran diingatkan bahwa pelaksanaan tugas secara atribut jadi kewenangan sekprov tidak dapat diwakilkan oleh pejabat lain.

Kecuali sekprov berhalangan melaksanakan tugas dengan kondisi sebagaimana ketentuan pasal 214 ayat 5 UU Nomor 23/2014 tentang pemerintahan daerah junto Perpres 3/2018 tentang pejabat sekretaris daerah.

Berkaitan dengan kewenangan itu jika keputusan ataupun tindakan dalam lingkup kewenangan daerah dinyatakan tidak sah apabila dibuat pejabat lain selain Sekprov Kaltim. Karena berimplikasi terhadap pelanggaran UU 30/2014 tentang Administrasi Pemerintah.

Pantauan Kompas.com hingga Rabu (14/8/2019), ruang kerja sekprov di Kantor Gubernur Kaltim di Jalan Gajah Mada Samarinda belum ditempati.

Sani masih berkantor sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim.

Isran Noor enggan menjawab perihal surat teguran Mendagri.

"Apa itu, apa itu," ungkap Isran saat dikonfirmasi awak media Rabu (14/8/2019) usai penganugerahan Satya Lancana Karya di Odah Etam, Samarinda.

Alasan Isran tak restui sekprov Kaltim

Agustus 2018 lalu panitia seleksi sekprov Kaltim menyerahkan tiga calon sekprov terpilih dengan urutan rangking tertinggi.

Di antaranya, M Sabani rangking I, Abdullah Sani rangking II, dan HM Aswin ketiga. Tiga nama ini diserahkan ke Presiden Jokowi.

Baca juga: Kakak Beradik Nikah Sedarah Diduga Sudah Meninggalkan Kaltim

Awalnya, Isran berharap agar Sabani sebagai rangking pertama terpilih sebagai sekprov.

Namun, Abdullah Sani yang terpilih melalui Kepres nomor 133/TPA Tahun 2018 tanggal 2 November 2018 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di lingkungan Pemprov Kaltim.

Sejak itu Isran tak setuju. Dia enggan melantik hingga mengantung 8 bulan.

Tiga kali Mendagri meminta Isran melantik Sekprov Kaltim terpilih. Namun, tak kunjung dilakukan. Hingga Juli 2019 Mendagri mengambilalih pelantikan di jakarta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com