Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap dan Kebakaran Hutan di Tesso Nilo, Bagaimana Nasib Satwa?

Kompas.com - 14/08/2019, 12:16 WIB
Idon Tanjung,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di wilayah Kabupaten Pelalawan, Riau.

Kebakaran ini menimbulkan kabut asap yang menyebar ke dalam hutan hingga permukiman warga di sekitarnya.

Tak hanya itu, kabut asap ini juga bisa berdampak terhadap kesehatan satwa dilindungi yang ada di kawasan konservasi tersebut.

Sebagaimana diketahui, ada ratusan flora dan fauna yang bisa ditemui di kawasan TNTN ini.

Beberapa di antaranya, gajah sumatera, harimau sumatera, buaya, beruang madu, tapir dan berbagai jenis burung serta ikan.

Menanggapi masalah ini, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono menyatakan mendukung langkah-langkah yang akan dilakukan oleh pihak Balai TNTN.

Salah satunya pemindahan gajah jinak dari lokasi karhutla.

"Kalau sudah terganggu kesehatan satwa, saya akan mendukung langkah-langkah yang dilakukan (Balai TNTN)," kata Suharyono saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (14/8/2019).

Baca juga: Taman Nasional Tesso Nilo di Riau Terbakar, Gajah Sumatera Masih Aman

Saat ditanya mengenai kondisi para satwa yang ada di dalam konservasi saat ini, Suharyono mengaku tidak berani memberikan keterangan soal itu.

"Aku enggak berani memberikan statement seperti itu. Tapi setidaknya, kita rasakan sendiri dengan udara yang kurang nyaman ini, saya kira tidak hanya kita yang terganggu, tapi semua mahkluk hidup terganggu. Saya kira akan mengganggu kesehatan semua yang ada di sana (TNTN)," sebut Suharyono.

Kondisi kabut asap akibat karhutla saat ini juga membuat satwa keluar dari habitatnya.

Salah satunya Tapir, yang jejaknya ditemukan di wilayah Parit 16, Kelurahan Sungai Beringin, Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Temuan jejak ini sempat membuat warga heboh. Sebab, sebagian warga menyebut jejak misterius.

Ada pula yang menyebut jejak harimau.

Setelah tim BBKSDA Riau turun ke lokasi, jejak itu dipastikan jejak Tapir yang merupakan satwa langka dilindungi.

Tapir diperkirakan keluar dari habitatnya karena kabut asap karhutla.

"Tim kita di lapangan menyimpulkan, ya memang karena di daerah itu ada asap (karhutla). Dan kemunculannya juga sudah ada terlihat oleh warga seminggu yang lalu," kata Suharyono.

Baca juga: Menteri LHK Sebut Karhutla di Taman Nasional Tesso Nilo Sudah Parah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com