Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Nasional Tesso Nilo di Riau Terbakar, Gajah Sumatera Masih Aman

Kompas.com - 14/08/2019, 11:47 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Lebih kurang sepekan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) melanda kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Kabupaten Pelalawan, Riau.

Bagaimana kondisi gajah Sumatera yang ada di dalamnya?

Kawasan TNTN salah satunya berfungsi sebagai habitat asli satwa endemik gajah sumatera (elephas maximus sumatranus). Kemudian juga ada habitat harimau sumatera, tapir, beruang dan sebagainya.

Namun, kawasan konservasi itu kini mengalami kebakaran dan kabut asap menyebar di hutan dan permukiman warga di sekitar lokasi.

Kepala Balai TNTN Halasan Tulus memastikan bahwa gajah sumatera liar yang ada di TNTN dalam kondisi aman.

Tetapi, ada delapan gajah sumatera jinak dikamp Flying Squad yang dipindahkan ke tempat yang lebih aman, karena kabut asap cukup pekat di lokasi.

Baca juga: Menteri LHK Sebut Karhutla di Taman Nasional Tesso Nilo Sudah Parah

"Kita ada memelihara delapan ekor gajah jinak binaan Balai TNTN. Memang kita pindahkan ke tempat yang lebih aman betul. Tapi seperti biasanya kita bawa ngangon juga. Karena di dalam hutan kita juga tanam tanaman pakan untuk mereka (gajah)," kata Halasan saat dihubungi Kompas.com via telepon, Rabu (14/8/2019).

Delapan gajah jinak ini, kata dia, digunakan untuk menangani konflik gajah liar yang masuk ke kebun masyarakat. Selain itu juga digunakan untuk atraksi hiburan bagi pengunjung wisatawan.

"Saat ini kondisi delapan gajah jinak sehat-sehat semua. Gemuk-gemuk," imbuh Halasan.
Sementara untuk kondisi gajah liar, dia mengaku saat ini dalam kondisi aman. Sebab, kebakaran tidak sampai ke zona inti TNTN.

"Yang terbakar di TNTN itu bukan di hutan. Tapi cuma semak-semak belukar di pinggirnya yang sudah dirambah. Dan gajah liar posisinya di hutan alam atau kawasan inti. Sampai sekarang belum ada terbakar, belum terganggu," kata Halasan.

Salah satu titik api di kawasan TNTN terdapat di wilayah Desa Bukit Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten  Pelalawan. Namun, kata Halasan, jarak titik api ke kawasan inti masih sangat jauh.

"Jaraknya 10 kilometer lagi dari hutan alam," sebutnya.

Baca juga: Ditemukan Satu Titik Api di Kawasan Taman Nasional Tesso Nilo Riau

Dia mengatakan, pengolahan TNTN diberlakukan sistem zonasi. Ada zona inti, zona rehalibitasi, zona trasional dan ada juga zona reliji.

"Yang terbakar itu di zona rehalibitasi. Ya, memang sudah terbuka. Ada kebun sawit masyarakat di sana. Zona ini bekas HPH (hak penguasaan hutan) yang merupakan penambahan dari luasan TNTN. Jadi bukan hutan alamnya yang terbakar," sebut Halasan.

Dia menambahkan, selain mengurus satwa dilindungi itu, pihaknya juga ikut membantu pemadaman karhutla di kawasan TNTN.

"Kita ada tim yang ikut membantu tim satgas karhutla untuk memadamkan api," kata Halasan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com