Lantaran lama menunggu, warga pun berinisiatif menyusun barisan antrean dengan menaruh sejumlah benda seperti helm, tas, batu, hingga botol minuman.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Bandung Salimin menjelaskan, antrean tersebut disebabkan terbatasnya pasokan blanko e-KTP dari Kemendagri.
Ia mengatakan, stok blanko e-KTP di Kemendagri sangat sulit didapat setelah pelaksanaan Pilpres dan Pileg 2019.
"Setiap seminggu sekali seluruh kabupaten kota hanya diberi kuota 500 keping. Bayangkan kebutuhan kita yang siap cetak per hari ini sebanyak 90.000 orang," ujar Salimin saat dihubungi, Selasa (13/8/2019).
Dengan kuota hanya 500 keping tiap minggu, sambung Salimin, pihaknya hanya mampu melayani 100 orang pemohon tiap harinya. Padahal setiap hari ada lebih dari 250 warga yang mengajukan pencetakan e-KTP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.