Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Tanaman Bajakah yang Diklaim Dapat Sembuhkan Kanker

Kompas.com - 14/08/2019, 07:19 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa hari terakhir, Bajakah, tumbuhan liar di hutan Kalimantan menjadi perhatian.

Nama Bajakah "naik daun" setelah terpublikasinya prestasi siswa SMA Negeri 2 Palangkaraya yang menemukan obat yang diklaim dapat menyembuhkan kanker secara total.

Tiga orang siswa SMA 2 Palangkaraya melakukan penelitian dan menemukan bahwa kandungan Bajakah bisa menyembuhkan kanker.

Penemuan ini kemudian diikutkan dalam perlombaan karya ilmiah internasional dan mendapat medali emas pada kompetisi Life Science di Seoul, Korea Selatan, pada 25 Juli 2019.

Lalu, seperti apa fakta dari tanaman ini hingga dapat disebut sebagai obat pelawan penyakit pembunuh nomor 1 di dunia?

Berikut 5 fakta Bajakah yang dirangkum dari sejumlah pemberitaan Kompas.com:

1. Tanaman hutan

Bajakah merupakan jenis tanaman merambat yang dapat di temukan di pedalaman hutan Kalimantan.

Awalnya, pihak sekolah enggan menyetujui investigasi yang dilakukan jurnalis Kompas TV Aiman Wirjaksono karena khawatir terjadi eksploitasi jika informasi ini tersebar.

Akan tetapi, akhirnya pihak sekolah memberikan syarat untuk tak memberi tahu di mana lokasi tumbuhan sehingga Aiman dan tim Kompas TV bisa melihat bajakah secara langsung di dalam hutan.

Untuk mencapai lokasi tanaman ini tumbuh, dibutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan dari lokasi sekolah.

Baca juga: Siswa SMA di Kalimantan Tengah Jadi Juara Dunia Penyembuh Kanker

Dideskripsikan, tanaman bajakah memiliki batang yang cukup kuat dan besar.

Bajakah merambat di ketinggian lebih dari 5 meter hingga mencapai puncak pohon yang menjadi tumpuan rambatnya.

Sementara akarnya, ada di tanah yang dialiri air gambut bening kecoklatan, khas hutan Kalimantan.

Bajakah sulit dibedakan dengan tumbuhan lain, hanya saja tanaman ini banyak ditemukan di area hutan yang rimbun di mana sinar matahari sedikit bisa menembus area tersebut.

2. Disebut tanaman mistis

Tumbuh dalam jumlah terbatas dan hanya ditemukan di wilayah terbatas pula, bajakah disebut sebagai tanaman mistis.

Hal ini karena tidak adanya penelitian secara ilmiah terhadap tanaman yang sudah menjadi obat kanker secara turun-temurun masyarakat Suku Dayak, khususnya di Kalimantan Tengah.

Tidak adanya penelitian ilmiah yang dilakukan sebelumnya, membuat masyarakat setempat mengaitkan adanya manfaat dari tumbuhan bersulur ini dengan hal-hal berbau mistis.

Anggapan mistis perlahan berkurang ketika uji laboratorium dilakukan untuk meneliti kandungan dari tanaman yang disebut langka ini.

“Tanaman ini selalu diidentifikasi dengan mistik. Namun, berdasarkan hasil laboratorium yang kami uji, kandungan dalam tanaman ini memang dapat menyembuhkan kanker," kata guru pembimbing Karya Ilmiah Remaja SMA N 2 Palangkaraya, Herlina, seperti dikutip dari tayangan Aiman yang disiarkan Kompas TV, Senin (12/8/2019) malam.

Baca juga: Pernah Dianggap Tanaman Mistis, seperti Apa Tanaman Bajakah?

3. Kandungan

Dua siswa SMAN 2 Palangkaraya meraih juara dunia life sains pada ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan. Keduanya melakukan penelitian terhadap kayu Bajakah yang mampu menyembuhkan kanker.

Dok. Youtube KOMPAS TV Dua siswa SMAN 2 Palangkaraya meraih juara dunia life sains pada ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan. Keduanya melakukan penelitian terhadap kayu Bajakah yang mampu menyembuhkan kanker.

Dari uji laboratorium yang dilakukan, Bajakah diketahui memiliki kandungan antioksidan ribuan kali lipat jika dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya.

Selain itu, bajakah juga teridentifikasi mengandung 40 zat yang bisa mematikan sel-sel kanker dalam tubuh.

Zat-zat itu seperti saponin, fenolik, steroid, terpenoid, tannin, alkonoid, dan terpenoid.

Peneliti dari Universitas Lambung Mangkurat, Eko Suhartanto menyebutkan, kandungan-kandungan itu benar ditemukan pada tanaman bajakah yang diteliti.

“Ada tannin, ada flavonoid, dan senyawa sehat fitokomia lain seperti steroid dan sejenisnya," kata Eko.

Fitokimia atau fitonutrien, sebagaimana dilansir dari laman Hello Sehat, disebutkan memiliki fungsi bagi kesehatan, antara lain sebagai antioksidan, memaksimalkan kerja sistem imun, memenuhi kebutuhan vitamin A, mematikan sel kanker, memperbaiki struktur DNA yang rusak, dan mendetoksifikasi senyawa karsinogen.

Baca juga: Diklaim Ampuh Sembuhkan Kanker, Apa Kandungan Tanaman Bajakah?

4. Cara pengolahan

Masyarakat Dayak biasa menggunakan bajakah sebagai obat kanker dengan mengolahnya terlebih dahulu sehingga bisa dikonsumsi.

Pertama, tanaman yang didapat dari hutan dikeringkan secara alami dengan mengandalkan sinar matahari.

Setelah kering, cacah batang tanaman itu dan tumbuk hingga menjadi bubuk halus.

Bubuk itu kemudian harus direbus menggunakan air biasa selama kurang lebih 30 menit.

Air rebusan yang memiliki warna dan rasa seperti teh yang hambar itu kemudian diminum sebagai pengganti air minum harian.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, mengonsumsi air ini secara rutin selama 2 bulan berturut-turut dapat menghilangkan tumor di tubuh seseorang.

5. Sembuhkan kanker payudara stadium akhir

Meski menuai perdebatan dan harus melalui sejumlah uji klinis untuk membenarkan khasiatnya, kesaksian tentang kebenaran fungsi tanaman ini sebagai penyembuh kanker datang dari masyarakat Kabupaten Gunung Mas, Palangkaraya.

Dia adalah Daldin.

Menurut pengakuan Daldin, ibunya sembuh dari sakit kanker payudara stadium 4 hanya dengan meminum rebusan tanaman bajakah, sebagaimana diperintahkan oleh ayahnya.

“Hanya dalam dua minggu reaksi, sebulan sembuh total,” kata Daldin ketika diwawancara oleh Aiman.

Sebelumnya, sang ibu sudah menderita kanker payudara selama 10 tahun pada 1970-1980, hingga bagian payudaranya mengeluarkan nanah.

“Sangat parah dan saya melihat sendiri seberapa menderitanya ibu saya. Susu (payudaranya) sudah bernanah dan menetes,” ujarnya.

Baca juga: Cerita Keluarga yang Pertama Kali Buktikan Khasiat Bajakah Sembuhkan Kanker

Menolak dilakukan operasi, sang ibu memilih untuk pulang ke rumah dan menjalani pengobatan secara tradisional dengan konsumsi air bajakah.

Luka itu mongering dan saat diperiksa, kanker dalam payudara ibu Daldin dinyatakan 99 persen sudah tertangani.

(Sumber: Kompas TV/Aiman Witjaksono dan Kompas.com/Michael Hangga Wismabrata, Ellyvon Pranita, Ariska Puspita Anggraeni)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com