BOYOLALI, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Boyolali menggelar rekonstruksi kasus ibu kandung menganiaya anaknya sendiri hingga tewas di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (13/8/2019).
Proses rekonstruksi dilakukan di rumah pelaku SW (30) yang merupakan ibu kandung, F (6) di Dukuh Tanduk, Kecamatan Ampel, Boyolali, Jawa Tengah.
F meninggal setelah dianiaya oleh SW di rumahnya.
"Ada 23 adegan yang dilakukan (diperagakan) oleh pelaku terhadap korban," kata Kapolres Boyolali, AKBP Kusumo Wahyu Bintoro di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa.
Baca juga: Ibu Kandung Aniaya Anaknya hingga Tewas, Ini Motifnya
Rekonstruksi dilakukan untuk memperoleh gambaran awal hingga akhir pelaku melakukan tindak pidana penganiayaan. Sehingga, ada kesesuaian antara pelaku, korban, dan saksi-saksi di lapangan.
"Untuk memperjelas apa-apa yang sudah dilakukan oleh pelaku kemudian apa-apa yang sudah dialami oleh korban. Kemudian luka-lukanya sesuai dengan visum itu ada di mana saja. Jadi harus sinkron," ungkapnya.
Dari hasil otopsi, jelas Kusumo korban meninggal disebabkan karena adanya pendarahan di kepala dan perut.
"Motifnya sebagai orangtua kandung mungkin merasa kesal juga karena kondisi ekonominya yang kurang. Pelaku sudah diperiksa kejiwaan dan hasilnya sehat," tuturnya.
Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Mulyanto menambahkan dalam rekonstruksi tersebut pelaku memperagakan adegan mencubit, memukul, mencakar, hingga membenturkan kepala korban di lemari.
Pelaku nekat menganiaya anak kandungnya sendiri karena jengkel sering rewel.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan