Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teliti Bajakah, Eko Mengaku Baru Tahu Tanaman Itu dari Siswa Palangkaraya

Kompas.com - 13/08/2019, 21:21 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Khairina

Tim Redaksi


BANJARMASIN, KOMPAS.com - Eko Suhartono, peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (FK ULM), mengaku baru mengetahui ada jenis kayu bernama bajakah.

Kayu itulah yang ditelitinya sampai diketahui bajakah memiliki kandungan anti oksidan dan senyawa yang mampu membunuh sel kanker.

Kelak, hasil penelitian dari Eko inilah yang membawa 3 siswa asal Palangkaraya meraih juara 1 di Seoul Korea Selatan.

Baca juga: Cerita Peneliti Terperangah Saat Tahu Kayu Bajakah Mampu Sembuhkan Kanker

Saking penasarannya, ia pun saat ini fokus mencari apa nama latin dari kayu bajakah tersebut.

"Saya baru dengar dan baru tahu namanya kemarin, sekarang saya lagi lacak nama ilmiahnya," ujarnya saat dihubungi, Selasa (13/8/2109).

Eko mengatakan, kayu bajakah baru diketahuinya saat dikenalkan oleh siswa asal Palangkaraya yang akhirnya menjadi juara itu.

Ketika itu, para siswa tersebut mendatangi laboratorium FK ULM meminta untuk dilakukan penelitian terhadap kayu bajakah.

Tak berpikir lama, Eko langsung tertarik.

"Waktu itu mereka datang bersama guru pendamping membawa sampel kayu itu, di situ baru saya tahu," ujar Eko menambahkan.

Baca juga: Menyingkap Khasiat Kayu Bajakah, Tanaman Langka dari Belantara Hutan hingga Penyembuh Kanker

Menurut Eko, waktu itu laboratorium FK ULM melakukan penelitian secara kuantitatif untuk mencari konsetrat dan kandungan senyawa dari kayu bajakah.

Hasilnya pun tak disangkanya. Dari hasil penelitian yang dilakukannya hingga 3 bulan, kayu bajakah ternyata mampu membunuh sel kanker yang diuji cobakan pada mencit atau tikus putih.

Eko pun menyarankan agar para siswa tersebut mematenkan penemuan mereka.

"Bisa dipatenkan, bukan obatnya tapi cara pembuatannya dan konsetrasinya, yang punya gagasan kan mereka, di sini hanya membantu untuk meneliti, walaupun kita mengerjakannya sama-sama," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, tiga siswa asal Palangkaraya berhasil menemukan obat penyembuh kanker.

Temuan mereka ini berhasil menjadi juara pada lomba di Seoul, Korea Selatan, dengan menyabet medali emas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com