Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Forensik Sebut Ada Tanda Kekerasan di Alat Vital Kekasih Prada DP

Kompas.com - 13/08/2019, 18:16 WIB
Aji YK Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Dokter Forensik Polda Sumatera Selatan Kompol Mansyuri menemukan tanda kekerasan di bagian alat vital jenazah Fera Oktaria (21), yang tewas setelah dibunuh oleh kekasihnya sendiri Prada DP.

Tanda kekerasan itu ditemukannya ketika melakukan autopsi terhadap jenazah korban pada 10 Mei 2019 lalu, di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.

Mansyuri mengatakan, saat dilakukan autopsi, kondisi jenazah sudah dalam keadaan membusuk lantaran diperkirakan sudah meninggal sejak dua hari sebelum ditemukan.

Baca juga: Identitas Prada DP Terungkap karena Paling Cocok dengan Sidik Jari dari Data E-KTP

Hasil pemeriksaan di vagina korban, Mansyuri tak menemukan adanya bercak sperma. Namun, hanya mendapatkan tanda kekerasan di bagian selaput darah.

"Di selaput darah vagina korban ada luka lecet arah jam 12 dan jam 3. Kalau tidak ada kekerasan biasanya licin saja, kemungkinan mengalami kekerasan," kata Mansyuri, saat menjadi saksi ahli di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Selasa (13/8/2019).

Akan tetapi, Mansyuri mengaku, tak bisa memastikan penyebab luka kekerasan dialat kelamin korban karena kondisi yang sudah mulai membusuk.

Namun, menurut Mansyuri, korban meninggal akibat mengalami kekerasan di bagian kepala akibat benda tumpul.

"Kemudian, ditemukan ada tanda mati lemas. Sehingga korban mengalami kehabisan nafas. Tidak ditemukan tanda kehamilan di tubuh korban," ujar dia.

Prada DP diduga memutilasi jenazah Fera beberapa jam setelah tewas. Sebab, dokter Forensik tak menemukan adanya tanda resapan darah yang dialami korban.

"Jika ada resapan darah berarti dimutilasi dalam keadaan hidup. Namun, waktu itu tidak ada resapan darah," ungkap dia.

Baca juga: Fakta Terbaru Sidang Prada DP, Bawa Koper Besar Usai Mutilasi Pacar hingga Tercium Bau Busuk

Oditur Mayor D Butar Butar sebelumnya dalam dakwaan menyebutkan, Prada DP dan korban Fera Oktaria (21) sempat melakukan hubungan suami istri ketika menginap di penginapan Sahabat Mulya Kabupaten Musi Banyuasin.

Setelah melakukan hubungan suami istri, keduanya terlibat cek-cok karena persoalan pasword handphone korban yang telah berubah.

Prada DP yang emosi langsung membenturkan kepala Fera di dinding hingga tewas.

Takut aksinya tercium, Prada DP mencoba menghilangkan jejak dengan memutilasi kekasihnya tersebut. Namun, upaya itu gagal, karena dua gergaji yang digunakan patah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com