Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Jalan Brigadir Anumerta Hedar...

Kompas.com - 13/08/2019, 13:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - “Tidak ada firasat apa-apa karena dia itu komunikasinya banyak sama mamanya di Serui. Terakhir saya komunikasi dua hari sebelum Idul Fitri. Dia minta didoakan karena akan naik lagi ke Ilaga,” kata Kaharudin, Selasa (13/8/2019).

Kaharudin adalah ayah almarhum Briptu Hedar yang disandera sekelompok orang di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua, Senin (12/8/2019).

Diduga kelompok yang menyandera Briptu Hedar adalah KKB pimpinan Lekagak Talenggen.

Baca juga: Anggota Polisi Disandera Sekelompok Orang di Kabupaten Puncak Papua

Briptu Hedar ditemukan meninggal dunia di lokasi yang tidak jauh dari tempat penyanderaan.

Ayah almarhum Birptu Hedar mengenang sosok anaknya sebagai pribadi yang pendiam namun suka bersosialiasi. Kaharudin mengatakan bahwa kelemahan anaknya adalah mudah percaya dengan orang lain.

“Katanya dia dipanggil untuk bertemu dengan salah satu pimpinan KKB di Ilaga. Namun sepertinya dia dijebak. Ada seseorang yang dikenal memanggil dia dalam perjalanan, tidak tahunya seperti itu akhirnya,” kata Kaharudin.

Baca juga: Ayah Briptu Heidar Korban KKB Papua: Anak Saya Sepertinya Dijebak Orang yang Dikenal...

 

Disandera saat melintasi kampung

Kapolda Papua Irjen Pol. Rudolf A. Rodja memimpin upacara pelepasan jenazah Brigadir Anumerta Hedar, Selasa (13/8/2019). IRSUL PANCA ADITRAKOMPAS.com/IRSUL PANCA ADITRA Kapolda Papua Irjen Pol. Rudolf A. Rodja memimpin upacara pelepasan jenazah Brigadir Anumerta Hedar, Selasa (13/8/2019). IRSUL PANCA ADITRA
Senin (12/8/2019), sekitar pukul 11.00 WIT, Briptu Hedar dan Bripka Alfonso Wakum sedang melaksanakan tugas penyelidikan di wilayah Kabupaten Puncak dengan mengendarai sepeda motor.

Saat melintas di Kampung Usir, Briptu Heidar dipanggil oleh temannya yang merupakan warga setempat. Bripka Alfonso pun menghentikan kendaraannya.

Briptu Hedar kemudian turun dari kendaraan dan menghampiri temannya, sedangkan Bripka Alfonso menunggu di atas motor.

Saat berbicara dengan temannya, Briptu Hedar didatangi oleh sekelompok orang yang langsung menyanderanya.

Baca juga: Sosok Briptu Heidar yang Gugur Dibunuh KKB: Anak Tunggal, Berprestasi, Mahir Bahasa Jerman

Setelah kejadian tersebut, Bripka Alfonso kembali dengan sepeda motor dan melaporkan peristiwa tersebut ke pos polisi di Kago Kabupaten Puncak.

"Kapolres Puncak Jaya, bupati, dan para tokoh masih melakukan negosiasi terhadap kelompok tersebut," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal.

Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan TNI untuk melakukan pendekatan terhadap para tokoh masyarakat.

AM Kamal mengatakan, kepolisian meminta agar kelompok tersebut membebaskan Briptu Hedar, karena selama tugas di daerah tersebut Briptu Hedar tidak memiliki catatan buruk dan aktif berkomunikasi dengan warga setempat.

Baca juga: Polri Ungkap Sebab Gugurnya Briptu Heidar yang Disandera KKB di Papua

Pada pukul 17.30 WIT, Briptu Hedar ditemukan meninggal dunia di lokasi yang tidak jauh dari tempat penyanderaan.

Briptu Hedar meninggal dengan luka tembak di sejumlah bagian di tubuhnya.

Polda Papua memastikan akan mencari para pelaku yang sebelumnya sempat diajak negosiasi untuk melepaskan korban.

"Kami masih selidiki apakah ini dari kelompok (Lekagak) Telenggen yang ada di Puncak," ujar Kamal.

Ia menyebut sebelum jenazah korban ditemukan, pihak Pemkab Puncak dan Polres Puncak Jaya sempat melakukan negosiasi dengan KKB pimpinan Lekagak Talenggen.

Baca juga: 5 Fakta Penyanderaan Briptu Heidar oleh KKB, Gugur Saat Negosiasi

 

Anak tunggal yang mahir Bahasa Jerman

Suasana Rumah Duka, Keluarga Persiapkan PemakamanSUDDIN SYAMSUDDIN Suasana Rumah Duka, Keluarga Persiapkan Pemakaman
Brigadir polisi Hedar adalah anak tunggal dari pasangan Kaharuddin-Nurhaeda yang lahir di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, pada 17 Juli 1995.

Hedar mengikuti Pendidikan Bintara Tugas Umum Polri pada 2014 di SPN Jayapura Polda Papua. Kemudian pada 2015 ia ditempatkan di Polres Lanny Jaya dengan jabatan Bintara Reskrim selama 2 tahun.

Pada tahun 2017, dia bergabung di Dit Reskrimum Polda Papua.

Hedar dikenal sosok polisi yang berprestasi karena selama 5 tahun bertugas, dia berhasil menuntaskan 11 kasus.

Baca juga: Briptu Heidar yang Gugur Setelah Disandera KKB di Papua Dapat Kenaikan Pangkat

Bahkan, pada 2017 Heidar mendapat kenaikan pangkat luar biasa dalam aksi pembebasan sandera warga Papua dan non-Papua oleh KKB di Tembagapura.

Pembebasan itu di Kampung Banti, Distrik Tembagapura, pada 11 November 2017.

Hedar juga dikenal mahir berbahasa Jerman.

Jenazah Hedar dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.

Sekitar pukul 10.25 WIT, jenazah almarhum Hedar tiba di Timika, setelah diterbangkan dari Bandara Ilaga, Puncak.

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Rudolf A Rodja melepas jenazah almarhum Brigadir Anumerta Hedar menuju Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca juga: Briptu Heidar, Polisi yang Gugur di Puncak Papua Diduga Disandera KKB Lekagak Talenggen

Jenazah diberangkatkan dari Bandara Mozes Kilangin, Timika, Papua, Selasa (13/8/2019).

Panglima Kodam XVII/ Cendrawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring dan Bupati Puncak Willem Wandik turut hadir dalam upacara pelepasan jenazah secara militer. Upacara digelar sekitar pukul 12.30 WIT.

Pelepasan jenazah juga dihadiri perwakilan Pemerintah Kabupaten Mimika, Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto, Komandam Kodim Mimija Letkol Pio L Nainggolan, serta perwira tinggi di lingkup Polda Papua.

Selamat jalan Brigadir Anumerta Hedar...

 

SUMBER: KOMPAS.com (Irsul Panca Aditra, Suddin Syamsuddin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com