Nyoman tidak pernah membayangkan kecintaannya pada tanaman bisa membawa rezeki.
"Selama ini menanam kan karena memang cinta tanaman. Lalu dapat hadiah besar begini kan rasanya bahagianya berlipat-lipat. Pokoknya susah saya jelaskan," kata Nyoman.
Sebagai ungkapan syukurnya, sebagian uang hadiah dibagikan kepada 9 peserta lain yang masuk nominasi juara.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan kepada sesama pencinta tanaman, khususnya bunga.
Selain kepada peserta lain, Nyoman menyumbangkan Rp 150 juta kepada warga sekitar melalui rekening Lembaga Perkreditan Desa (LPD).
Perawatan jadi kunci
Bagi Nyoman, kunci keberhasilannya adalah pada perawatan. Menurut dia, banyak yang suka menamam, tapi abai dalam perawatan.
"Kalau cuma menanam itu mudah, padahal kuncinya adalah perawatan karena butuh kesabaran dan harus bisa mehamai sifat-sifat tanaman," ucapnya.
Bertahun-tahun melakukan hobi menanam membuat Nyoman paham benar sifat-sifat tanaman, khususnya bunga yang tumbuh di halamannya.
Nyoman paham mana tanaman yang harus di tempat teduh, mana yang harus sering terkena matahari. Begitu juga soal kebutuhan akan air. Ada yang harus sering disiram, ada pula yang tidak membutuhkan air terlalu banyak.
Nyoman berharap hobi menanam bisa menular ke tetangga sekitar. Nyoman bermimpi, suatu saat desanya akan menjadi desa terindah di Bali, bahkan di seluruh dunia karena warganya berhasil menata taman.
Selain lingkungan yang menjadi indah, wisatawan juga tertarik datang ke desa tersebut.
"Kalau keindahan tercipta, pasti banyak yang akan datang ke desa ini," ucap Nyoman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.