Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprotes, Kunker Anggota DPRD ke Timur Tengah dan Eropa di Akhir Masa Jabatan

Kompas.com - 13/08/2019, 07:25 WIB
Fitri Rachmawati,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Di ruangan itu, selain ada Mahally juga hadir pimpinan dewan lainnya, yakni Ketua DPRD Baiq Isvie Rupaeda dari Partai Golkar dan Wakil Ketua DPRD Abdul Hadi dari PKS. Perwakilan pendemo akhirnya dibawa menuju ruang rapat dewan.

Tak banyak yang disampaikan. Pendemo hanya mengungkapkan kekecewaan rakyat atas kunker atau jalan-jalan ke luar negeri, Timur Tengah dan Eropa, yang dilakukan di akhir masa jabatannya.

Kepada wartawan, Ketua DPRD NTB Isvie mengatakan, pihaknya sudah menerima petisi dari gabungan aktifis pro-demokrasi dan anti-korupsi. Pihaknya akan mempelajari petisi itu.

Isvie menjelaskan, kunker tersebut sudah digagas sejak 2017 silam namun diundur pada 2018, dan akhirnya terlaksana 2019.

Baca juga: 47.954 Rumah Korban Gempa Lombok Selesai Dibangun

Ditanya negara mana saja yang dituju para anggota dewan, Isvie yang baru pulang dari Swiss 3-9 Agustus lalu tampak gusar.

"Kan sudah berulangkali disampikan negara mana saja yang dikunjungi. Sekwan sudah menjelaskan ya," katanya tidak ingin menjelaskan lebih detail soal itu.

Menurut rencana, gelombang kedua kunker anggota DPRD NTB ke luar negeri akan dilakukan pada 13 hingga 19 Agustus 2019. Negara-negara yang dituju adalah Belanda, Belgia, Australia dan Paris.

Aktivis pro-demokrasi, anti-korupsi dan Koalisi Masyarakat Sipil berencana menghadang keberangkatan 25 anggota dewan sisa dari gelombang pertama yang telah berkunjung ke Turki, Swiss dan Italia itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com