Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta 4 Pemuda Diduga Mengencingi Bendera, Tak Terbukti hingga Dimintai Keterangan

Kompas.com - 12/08/2019, 13:03 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Polres Indragiri Hulu (Inhu), Riau, menangkap empat pemuda yang diduga mengencingi Bendera Merah Putih.

Empat pemuda itu diamankan setelah video mengenai para pemuda yang diduga sedang mengencingi Bendera Merah Putih viral di media sosial Instagram.

Setelah dilakukan pemeriksaan alat bukti (rekaman video) tampak secara kasat mata bahwa dua pemuda dalam video tersebut tidak sedang melakukan aksi penistaan.

Berikut fakta video viral 4 pemuda yang diduga mengencingi bendera merah putih:

1. Kronologi kejadian

Ilustrasi garis polisi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto menyebutkan, empat pemuda yang diamankan berinisial BO (22), FS (22), MS (25) dan DS (21) mereka semuanya warga Kecamatan Lirik, Inhu, Riau.

Menurut Sunarto, peristiwa itu terjadi pada Jumat (9/8/2019), sekitar pukul 23.00 WIB di halaman warung makan di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Inhu.

Awalnya, keempat pemuda itu datang dari Kecamatan Lirik menuju sebuah kafe di Kecamatan Pasir Penyu.
Setelah minum kopi, mereka keluar dari kafe menuju tempat parkir mobil.

Saat itu, terduga pelaku MS dan DS tiba-tiba ingin buang air kecil.

"MS buang air seni di bawah bendera dan tidak mengenai bendera yang tergantung. Sedangkan, MS buang air di samping pohon. Di lokasi memang ada yang menjual bendera menjelang peringatan HUT RI," kata Sunarto.

Baca juga: Video Viral, 4 Pemuda Diduga Mengencingi Bendera Merah Putih, Ini Kata Polisi

2. Tidak mengenai bendera

Ilustrasi 17 Agustus, merah putih, bendera merah putihShutterstock Ilustrasi 17 Agustus, merah putih, bendera merah putih

Sunarto menyampaikan bahwa air seni para pemuda tersebut tidak mengenai Bendera tersebut.

"Setelah dilakukan interogasi, dan menganalisa rekaman video yang viral, pemuda yang diamankan Polres Inhu tidak mengencingi bendera," kata Sunarto saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (11/8/2019).

Hanya saja, menurut Sunarto, saat itu ada dua pemuda yang sedang buang air kecil di dekat Bendera.

Peristiwa tersebut direkam oleh salah satu teman mereka, video yang diunggah di media sosial itu lalu ditambahkan narasi, seakan-akan kejadian itu memang para pemuda tengah mengencingi bendera dan lafaz Allah di sebuah pohon.

Baca juga: 5 Fakta Penampakan Waduk Jatigede Saat Kemarau, Sudah 2 Bulan Surut hingga Jadi Lokasi Wisata Baru

3. Dimintai keterangan

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Namun, pada saat MS dan DS buar air kecil, tiba-tiba direkam oleh temannya lalu diunggah di Intagram.

Tanpa mereka sadari, video tersebut viral dan menimbulkan polemik.

"Setelah diselidiki Polres Inhu, keempat pemuda dapat diamankan untuk dimintai keterangan," kata Sunarto.

Baca juga: Dirawat Intensif, Penyerang Sopir Bus Safari Belum Bisa Dimintai Keterangan

4. Masih diamankan

Ilustrasi ditangkapKOMPAS.com/ Junaedi Ilustrasi ditangkap

Humas Polres Inhu Aipda Misran mengatakan, keempat pemuda tersebut saat ini masih diamankan di Polres Inhu.

"Masih. Masih diamankan untuk dilakukan pemeriksaan," kata Misran saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Dia mengatakan, video itu awalnya diunggah di akun Instagram @boswestaaa, yang kemudian menjadi viral.

Menurut Misran, dari hasil pemeriksaan alat bukti (rekaman video), tampak secara kasat mata bahwa MS dan DS tidak sedang melakukan aksi penistaan, seperti narasi vedio yang viral tersebut.

"Tidak mengenai Bendera," kata Misran.

Baca juga: Fakta Bule Ngamuk di Bali, Diduga Pengaruh Alkohol hingga Ditetapkan Tersangka

Sumber: KOMPAS.com (Idon Tanjung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com