SUMEDANG, KOMPAS.com - Debit air di Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat surut drastis. Kondisi ini sudah terjadi sejak dua bulan lalu.
Surutnya Waduk Jatigede membuat jalan provinsi, permukiman warga, hingga tempat pemakaman umum di sejumlah wilayah yang dulunya merupakan desa desa di Kecamatan Darmaraja dan Kecamatan Wado, kembali muncul ke permukaan.
Hal ini, menjadi daya tarik tersendiri bagi warga dari berbagai daerah yang penasaran melihat sisa-sisa puing bangunan pemukiman warga eks wilayah genangan Waduk Jatigede.
Hal itu juga dimanfaatkan oleh warga untuk membuka warung.
Pemilik salah satu warung, Wati (40) mengaku, di saat Waduk Jatigede surut seperti saat ini, lebih banyak pengunjung datang.
Jika dibandingkan saat air waduk penuh, jumlah pengunjung naik dua kali lipat.
"Ramai saat surut seperti sekarang. Apalagi Sabtu, Minggu sama hari libur, di sini penuh. Beda waktu airnya penuh masih sedikit yang datang," tuturnya di warungnya di eks Desa Cibungur, Kecamatan Darmaraja, Sabtu (10/8/2019).
Baca juga: 5 Fakta Penampakan Waduk Jatigede Saat Kemarau, Sudah 2 Bulan Surut hingga Jadi Lokasi Wisata Baru
Saat surut seperti sekarang, kata Wati, warga sekitar mendirikan warung sementara dekat puing bangunan atau mendekati pesisir.
"Kalau air penuh warung ini juga terendam. Kami jualan pindah lagi ke atas, ke pesisir batas waduk penuh," sebutnya.