Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Hirup Gas Beracun, Johan Meninggal usai Bersihkan Sumur

Kompas.com - 12/08/2019, 12:22 WIB
Hadi Maulana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TANJUNG PINANG, KOMPAS.com - Johan (48) tewas setelah membersihkan sumur di perumahan Citra Pelita I Jalan Hanjoyo Putro, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Johan meninggal diduga karena menghirup gas beracun dari dalam sumur, Senin (12/8/2019).

Meski sempat dilarikan ke RSUD Raja Ahnad Thabib, namun nyawa Johan tetap tidak tertolong.

Edi (60), tetangga korban, mengatakan, korban turun ke sumur untuk membersihkan sumur tersebut yang kondisinya memang sudah kering.

Setelah turun, korban berteriak meminta tolong, warga yang mendengar permintaan tolong, langsung berusaha mendekati dan langsung turun ke sumur dengan maksud untuk menolong.

Baca juga: Cari Sumber Air, Warga Gali Sumur di Sawah dengan Alat Seadanya

Namun warga yang turun hendak menolong juga terlihat lemas. Warga yang menolong menduga ada gas beracun di dalam sumur tersebut.

"Beruntung cepat diangkat, makanya yang tidak tertolong hanya Johan. Kalau lama diangkat mungkin bisa jadi keduanya tewas bersamaan," jelas Edi, Senin (12/8/2019).

Saat ini, kondisi warga yang menolong korban masih terbaring lemas di rumah sakit.

Namun sudah terlihat agak mendingan dari pertama ditemukan di dalam sumur milik korban.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan kelas A Tanjungpinang, Mu’min Maulana mengatakan, informasi ini didapat mereka dari informasi warga sekitar.

Dari sana, tim langsung turun ke lokasi, dan sekitar pukul 08.55 WIB korban yang berusaha membantu Johan bisa dievakuasi dengan selamat.

Baca juga: Cegah Terjadi Tumpahan Minyak di Laut Karawang, Pertamina Akan Tutup Sumur YYA-1

Sementara jasad Johan baru bisa diangkat sekitar pukul 09.05 WIB. Saat diangkat, Johan masih bernafas dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

"Korban Johan dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit Raja Ahmad Thabib sesaat setelah mendapatkan perawatan, sebab saat evakuasi masih selamat," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com