Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir September, Pertamina Janji Selesaikan Tumpahan Minyak di Laut Karawang

Kompas.com - 12/08/2019, 11:09 WIB
Rachmawati

Editor

Namun demikian, VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, mengatakan tidak bisa membuka semua informasi itu. Selain karena masih diselidiki, juga tak bisa diakses lantaran area itu terisolir.

"Kita belum bisa sampaikan karena masih di bawah investigasi. Belum tentu juga terjadi pelanggaran SOP. Yang bisa saya sampaikan bahwa Pertamina punya banyak working area dan baru kali ini terjadi begini. Kita tidak tahu ini adalah reaksi natural atau ada sesuatu di situ," jelasnya.

Di sisi lain, pengamat perminyakan, Kurtubi, menilai kebocoran sumur minyak dan gas di sumur tua seperti yang terjadi di lepas pantai Karawang, memiliki risiko lebih tinggi dibanding sumur baru. Itu sebabnya, Pertamina, harus memperhatikan dan memperhitungkan betul SOP yang ada. Apalagi jika sumur minyak itu berada di bawah laut.

"Di hulu tinggi sekali risikonya. Itu sebab sejauh ini kita undang investor untuk mau eksplorasi di sektor hulu mencari cadangan baru. Karena (sumur tua) risikonya tinggi sekali," ujar Kurtubi kepada BBC Indonesia.

Dari pengamatannya, sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ) sudah berusia sekitar 30 sampai 40 tahun yang mula-mula dikerjakan oleh pihak swasta. Sumur tua itu lantas diambil Pertamina dengan harapan, bisa meningkatkan produksi minyak --yang dalam catatan Kurtubi, terus turun setiap tahun.

Baca juga: Ridwan Kamil Imbau Nelayan Tak Jual Ikan yang Terpapar Limbah Minyak

"Jadi membutuhkan pengeboran baru dan butuh waktu untuk tingkatkan produksi. Karena sudah belasan tahun produksinya terus turun dan hampir tidak ada cadangan baru. Jadi yang sudah ada diupayakan untuk tingkatkan produksi dengan pengeboran baru di lapangan," jelasnya.

Kurtubi juga mengatakan, cadangan minyak di sumur tersebut masih terbilang besar. Kendati diperlukan "pengeboran tambahan" agar minyak "bisa naik ke atas atau berproduksi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com