Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahmudin Jalan Kaki dari Wonosobo ke Jakarta demi Upacara HUT RI dengan Jokowi

Kompas.com - 12/08/2019, 09:02 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Seorang bapak asal Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah, nekat berjalan kaki dari rumahnya menuju Istana Merdeka, di Jakarta Pusat.

Panas terik matahari, debu jalanan, serta angin kencang tak menyurutkan langkahnya menapaki jarak sekitar 470 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 9 hingga 10 hari.

Aksi tak lazim itu dilakukan oleh Mahmudin, warga Dusun Gandoran, Desa Mlandi, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Kompas.com menemui Mahmudin saat dirinya melintasi kawasan Wisata Batik di Desa Trusmi, Kecamatan Weru, Jalur Utama Pantura Kabupaten Cirebon, pada Minggu (11/8/2019) petang.

Bukan hanya aksinya, penampilan pria berusia 52 tahun ini pun tak lazim. Mahmudin menggunakan bendera merah putih yang diikatkan di kepalanya.

Baca juga: Gantikan Amien Rais Jalan Kaki Yogya-Jakarta, Lilik Hanya Bawa Dua Kaos

 

Dia juga menancapkan sebilah bambu yang diselipkan ke tas bagian belakang agar bendera di pucuk bambu terus berkibar.

Yang cukup mencolok, Mahmudin juga mengenakan dua buah spanduk, menyerupai jubah, di bagian depan dan juga belakang.

Spanduk di bagian depan bertuliskan: "Jalan kaki dari Wonosobo-Jakarta sampai Istana Negara. Hanya ingin menyambut HUT RI Kemerdekaan Republik Indonesia. Harapan saya ingin bertemu Bapak Presiden Joko Widodo di istana negara. Indonesia adalah rumahku, Gemah Ripah Loh Jinawi. NKRI harga mati. Wonosobo yess."

Dia juga menggunakan spanduk di bagian belakang tubunya, dengan tulisan: "Jalan kaki dari Wonosobo-Jakarta sampai Istana Negara. Hanya ingin menyambut HUT RI Kemerdekaan Republik Indonesia. Kerja Bersama. NKRI Harga Mati. Wonosobo Yess."

Mahmudin menyampaikan, dia sudah menghabiskan sekitar lima hari di jalan, sejak keluar rumah, pada Rabu 7 Agustus lalu.

Dia menargetkan akan tiba di Istana Merdeka pada Kamis atau Jumat, tanggal 15 - 16 Agustus mendatang.

“Ini hari yang kelima. Targetnya bisa sampai sebelum Agustus-an nanti. Kurang lebih sepuluh hari perjalanan dari rumah ke Istana Merdeka,” kata Mahmudin saat istirahat di emperan toko kawasan lampu merah weru, Cirebon.

Mahmudin meletakan seluruh barangnya. Pertama dia melepas sepotong bambu yang ditancap di tas, kemudian melepas dua spanduknya, dan terakhir kedua tasnya.

Dia duduk, lalu melepas dua buah sandal japitnya. Sebagian telapak kakinya pecah dan terluka. Sandal japit yang dia gunakan pun sudah gepeng. Pudar warnanya.

Suami dari Mistri ini mengaku rela berjalan kaki sekitar 470 kiloemeter ini demi bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Dia ingin ikut memperingati Upacara 17 Agustus mendatang bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka.

Mahmudin menyadari aksinya ini menguras tenaga. Dia kelelahan dan berulang kali berhenti untuk istirahat, di warung kaki lima, di Stasiun Pengisian Bahan Bakar, dan juga di tempat ibadah. Namun, ingatannya kepada para pejuang terdahulu memberinya kekuatan. Demi menemui dan upacara bersama Presiden Joko Widodo 

Pengorbanan jalan kaki untuk upacara 17 Agustus di Istana Merdeka, kata Mahmudin, tidaklah seberapa bila dibanding perjuangan para pejuang terdahulu.

Melalui jalan kaki ini, dia meresapi sekaligus mendoakan para leluhur yang telah gugur di medan perang demi tanah air.

“Lumayan capek, daripada pejuang-pejuang dari leluhur-leluhur kita yang dulu, kaya apa perjuangannya. Saya hanya berjalan kaki ingin melanjutkan ke Istana Merdeka untuk bertemu dengan Bapak Presiden Joko Widodo untuk bisa mengikuti upacara di istana merdeka,” harap Mahmudin.

Mahmudin mengaku dirinya hanyalah buruh serabutan. Lima tahun lalu, dia ditunjuk sebagai salah satu pekerja di tempat wisata Curug Cikarim.

Melalui penghasilan sebagai pekerja itu, dia menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga, dan menafkahi istri dan tiga anaknya yang masih duduk di bangku sekolah tingkat SMA, SMP dan SD.

Baca juga: PAN DIY: Amien Rais Tak Pernah Nazar Jalan Kaki dari Yogya ke Jakarta

Mahmudin sangat berharap agar presiden Joko Widodo mengizinkan dirinya turut serta pada saat upacara 17 Agustus mendatang.

Dia juga ingin menyampaikan pesan dan harapannya sebagai rakyat agar Jokowi semakin kuat untuk terus menjaga kerukunan, kedamaian, memajukan, serta mensejahterakan rakyat Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com