Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Kisah Berkurban Saat Idul Adha, Sisihkan Uang Jajan hingga Niat Berbagi

Kompas.com - 12/08/2019, 06:53 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Berawal dari niat untuk berbagi, Abu Bakar (13), Zhilal (11), Sauqi (11), Fauzan (11), Sukatma (12), Zalfa (12), dan Yudi (18) bersepakat untuk menabung setiap bulan agar bisa sapi kurban di hari raya Idul Adha.

Niat ketujuh bocah yang masih bersekolah itu akhirnya terwujud. Tak hanya itu, perjuangan ketujuh anak menabung Rp 5.000 itu menjadi insipari banyak orang.

Sementara itu, kisah serupa juga dijalani Nenek Sahnun (60). Pemulung yang tinggal di tengah Kota Mataram akhirnya tahun ini bisa berkurban seekor sapi dengan mengumpulkan barang bekas selama 5 tahun.

Berikut ini sederet fakta di balik perjuangan berkurban di Idul Adha:

1. Kisah Nenek Sahnun berkurban seekor sapi

Nenek Sahnun (60) yang mampu berkuban sapi, ditemui di jalan saat memulung hingga ke tempat tinggalnya.Idham Khalid Nenek Sahnun (60) yang mampu berkuban sapi, ditemui di jalan saat memulung hingga ke tempat tinggalnya.

Setiap hari, Sahnun memikul karung berisi botol plastik dengan tubuh kecilnya.

Langkahnya sangat cepat ketika menyusuri jalanan Kota Mataram. Biasanya Sahnun berangkat memulung mulai dari subuh hingga malam hari dengan jeda waktu istirahat pada siang hari.

"Pagi-pagi subuh sudah berangkat, balik lagi istirahat nanti lagi lanjut sampai malam," ungkap Sahnun dengan bahasa Sasak ditemui Kompas.com, Selasa (30/7/2019).

Setelah 5 tahun menabung dari hasil jerih payahnya, Sahnun akhirnya bisa memberikan uang sebesar Rp 10 juta kepada pengurus Masjid Nur Iman.

"Saya juga merasa kaget kok bisa nilai satu sapi yang harganya 10 juta, mampu dibeli oleh seorang yang pekerjaannya sehari-hari pemulung," ungkap Kaling, pengurus masjid, saat ditemui di rumahnya Senin (29/7/2019).

Baca juga: Kisah Nenek Pemulung Menabung 5 Tahun untuk Beli Sapi Kurban

2. Enggan ceritakan alasan berkurban

Nenek Sahnun (60) yang mampu berkuban sapi, ditemui di jalan saat memulung hingga ke tempat tinggalnya.Idham Khalid Nenek Sahnun (60) yang mampu berkuban sapi, ditemui di jalan saat memulung hingga ke tempat tinggalnya.

Saat ditanya alasan Sahnun ingin berkurban, Sahnun hanya melempar senyuman kecil dengan anggukan, menandakan bahwa niat untuk berkurban tidak ingin diketahui banyak orang.

Berdasar penuturan, Kaling, saat pengajian majlis taklim di Masjid Nurul Iman yang dilakukan rutin setiap hari Kamis, Sahnun spontan memberikan uang 10 juta untuk berkurban.

Hal itu sempat membuat para ibu-ibu dan warga di masjid tercengang dan kaget.

"Dia langsung spontan saja menyebutkan Rp 10 juta, makanya kita kaget. Dia hanya pemulung kok bisa, ibu-ibu reaksi pada bengong melihat Sahnun memberikan uang senilai Rp 10 juta," kata Kaling.

Baca juga: Menabung 26 Tahun dari Mengais Botol Bekas, Pemulung Ini Akhirnya Naik Haji

3. Menabung untuk beli sapi kurban seharga Rp 19,5 juta

Tujuh bocah asal Kampung Ardio, Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, menunjukkan bukti pembayaran seekor sapi seharga Rp 19,5 juta, Senin (22/7/2019). Mereka patungan sebesar Rp 5 ribu selama 10 bulan untuk bisa membeli sapi kurban di Idul Adha tahun ini.RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Tujuh bocah asal Kampung Ardio, Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, menunjukkan bukti pembayaran seekor sapi seharga Rp 19,5 juta, Senin (22/7/2019). Mereka patungan sebesar Rp 5 ribu selama 10 bulan untuk bisa membeli sapi kurban di Idul Adha tahun ini.

Warga Kampung Ardio, Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, menaruh bangga kepada ketujuh bocah yang rela menyisihkan tabungan mereka untuk membeli sapi kurban.

Mereka menyisihkan uang jajan mereka Rp 5.000 yang ditabungnya selama 10 bulan untku membeli seekor sapi seharga Rp 19,5 juta.

Menurut salah satu anak, Abu Bakar alias Iki, dirinya menegajak teman sepermainan di kampungnya itu untuk patungan membeli sapi kurban. Ia juga yang setiap hari mengoordinasi tabungan kurban enam temannya.

"Cuma mau berbagi ke sesama aja, khususnya warga di sini," kata Iki, saat ditemui Kompas.com, Senin (22/7/2019).

Baca juga: Kisah 7 Bocah di Bogor Tabung Uang Jajan 10 Bulan untuk Beli Sapi Kurban

4. Menjadi kebanggaan orangtua

Keuangan merupakan salah satu masalah yang kerap terjadi saat fase quarter life crisis.Shutterstock Keuangan merupakan salah satu masalah yang kerap terjadi saat fase quarter life crisis.

Rasa bangga dan haru ikut dirasakan orangtua mereka ketujuh bocah tersebut, salah satunya Sati (54), orangtua Iki.

Sati mengaku bahagia dan bangga mengetahui anaknya bisa menabung untuk membeli hewan kurban.

Meski sempat ada keraguan di benaknya, Sati pun hanya dapat mengamini niat mulia anak bungsunya itu.

"Waktu itu saya tanya, kamu sanggup enggak? Dia bilang sanggup, nanti mau nyisihin uang jajan. Jujur, saya jarang kasih uang jajan ke dia," ungkap Sati.

Sati berharap niat tulus dari Iki dan teman-temannya menabung untuk hewan kurban dapat menjadi contoh bagi anak-anak yang lain.

"Yang jelas senang, dia bisa (kurban) sendiri, alhamdulillah," tuturnya.

Baca juga: Viral Kisah Bocah 7 Tahun ke Sekolah Pakai Baju Kotor dan Tanpa Alas Kaki, Ini Faktanya

Sumber: KOMPAS.com (Ramdhan Triyadi Bempah, Idham Khalid)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com