Selain dirasa lebih lebih santun untuk memberikan daging kurban kepada warga, besek juga membuat daging kurban tidak cepat membusuk. Berbeda jika dibandingkan menggunakan plastik.
"Selain lebih santun dan daging kurban lebih awet, besek juga lebih ramah lingkungan, karena mudah terurai dibanding plastik,” ujar Suyatno.
Untuk kebutuhan membungkus daging kurban, Yayasan MTA telah memesan 20.000 besek untuk didistribusikan ke Yayasan MTA di Jakarta, Yogyakarta, Ngawi, Nganjuk, Madiun, bahkan MTA di Banjarmasin.
Suyatno mengatakan, menggunakan besek sebagai bungkus daging kurban sama dengan mengajak masyarakat untuk lebih peduli dengan terhadap lingkungan.
"Kalau pakau besek itu dibakar jadi abu atau dibiarkan bambu juga cepat membusuk, sehingga bisa jadi pupuk,” kata Suyatno.
Penggunaan besek untuk pembungkus daging kurban, menurut Suyatno, juga merupakan upaya pemberdayaan masyarakat di Desa Sidomulyo, Kabupaten Magetan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.