Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau dalam Sepekan

Kompas.com - 11/08/2019, 14:47 WIB
Idon Tanjung,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Lokasi kebakaran kebanyakan di lahan gambut, sehingga pemadaman sulit dilakukan.
Selain minimnya sumber air, akses untuk menjangkau titik api juga sulit dilalui. Kemudian cuaca panas, serta kabut asap pekat di lokasi.

Baca juga: Kabut Asap Karhutla di Pelalawan Riau Makin Parah, Jarak Pandang 800 Meter

Upaya pemadaman dilakukan tim gabungan dari TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, MPA dan turut dibantu beberapa perusahaan swasta.
Titik api yang tidak bisa dijangkau, petugas melakukan pemadaman dengan heli water bombing.

"Kita helikopter water bombing BNPB ada tujuh unit yang beroperasi pemadaman karhutla di Riau," sebut Kepala Kedaruratan BPBD Riau Jim Gafur pada Kompas.com, Jumat (9/9/2019).

4. Warga diimbau berdoa minta hujan

Karhutla di Kabupaten Siak cukup parah sejak musim kemarau. Titik api paling banyak tersebar di Kecamatan Dayun.

Upaya pemadaman dilakukan petugas gabungan dari TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, masyarakat peduli api (MPA) dan pemerintah setempat.

Melihat titik api yang tak kunjung padam, Sekretaris Kecamatan Dayun, Rizannaky Kadri mengimbau warganya untuk menggelar doa bersama guna meminta kepada Tuhan YME agar diturunkan hujan.

Baca juga: Karhutla di Riau Tak Kunjung Padam, Warga Diimbau Berdoa Minta Hujan

"Perlu diketahui bahwa di Desa Dayun ini sejak Lebaran Idul Fitri (2019) kemarin belum ada hujan sampai sekarang. Jadi kami imbau warga setiap salat berdoa minta hujan. Bagi agama lain kami juga mengajak berdoa minta hujan," ujar Rizannaky pada Kompas.com, Senin (5/8/2019).

5. Warga Dikepung Asap

Dampak dari karhutla, mengakibatkan beberapa permukiman warga wilayah di Riau diselimuti kabut asap. Contohnya Kota Pekanbaru, sudah lebih dari sepekan warga menghirup asap.
Pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Minggu (11/8/2019) pagi, tiga wilayah masih diselimuti kabut asap.

Seperti di Pekanbaru, jarak pandang hanya 2 kilometer, Kota Dumai jarak pandang 2 kilometer dan Pelalawan dengan jarak pandang 3 kilometer.

Kabut asap lebih pekat dipagi dan sore hari. Kondisi ini sudah berdampak terhadap kesehatan masyarakat, karena udara berada di level tidak sehat.

6. Gubernur Riau kena ISPA

Dampak kabut asap karhutla sudah dirasakan oleh masyarakat. Dampak yang dirasakan seperti, sesak nafas, pilek, batuk dan yang paling banyak warga terserang Inpeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Bahkan, Gubernur Riau Syamsuar juga mengaku terkena ISPA.

"Iya (kena ISPA)," akui Syamsuar melalui pesan tertulis pada Kompas.com, Senin (5/8/2019) lalu.

Baca juga: Dampak Karhutla, Warga hingga Gubernur Riau Kena ISPA

Meski sudah merasakan dampaknya, Komandan Satgas Karhutla Riau ini, pekan lalu sempat menyebut kabut asap belum mengkhawatirkan.

Dia mengatakan, data awal pekan bulan Agustus 2019, jumlah penderita ISPA di Riau mencapai 1.760 orang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com