Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampel Lontong Sayur Tak Ada, BPPOM Kesulitan Ungkap Penyebab Tewasnya 2 Warga

Kompas.com - 11/08/2019, 12:53 WIB
Perdana Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com-Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Padang tidak bisa mengidentifikasi penyebab dua orang warga meninggal dunia dan 39 orang lainnya dirawat setelah makan lontong sayur pada acara wirid yasinan di Nagari Siguntur, Dharmasraya, Sumatera Barat.

Hal itu dikarenakan sampel makanan lontong dan sayur yang dimakan warga tidak ada lagi sehingga menyulitkan BBPOM Padang mengujinya di laboratorium.

"Sampelnya tidak ada lagi. Ketika petugas kita datang, kemarin, sampel lontongnya sudah habis," kata Kepala BBPOM Padang, Martin Suhendri yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (10/8/2019).

Baca juga: 2 Warga Tewas dan 39 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit Keracunan Lontong Sayur

Martin menyebut jika masih ada sampel, pihaknya bisa mengujinya di laboratorium, apa saja kandungan dari lontong sayur dan memastikan penyebab keracunan warga.

Martin tidak mau berspekulasi apa penyebab keracunan itu, apakah karena zat kimia atau makanan tidak higienis.

"Kita tidak bisa menerka-nerka. Kalau ada sampel dan kita uji, baru keluar hasilnya dan bisa kita simpulkan penyebabnya," katanya.

Baca juga: 4 Pekerja Ditemukan Tewas Keracunan Gas di Dalam Kapal Tongkang

Dua orang warga meninggal dunia dan  39 orang lainnya dirawat karena mengalami keracunan usai menyantap lontong sayur pada acara wirid yasinan di Nagari Siguntur, Dharmasraya, Sumatera Barat, Sabtu (10/8/2019).

Dua orang yang meninggal itu bernama Jati Aswarti (53) dan Rahmina (52). Sementara 39 korban lainnya ada yang dirawat di rumah sakit, puskesmas dan rawat jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com