Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Rektor Asing untuk Bangun Iklim Kompetitif

Kompas.com - 10/08/2019, 18:10 WIB
Ghinan Salman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, tujuan mendatangkan rektor asing yaitu untuk membangun iklim kompetitif di setiap perguruan tinggi di Indonesia.

"Begini, dalam konteks rektor asing itu yang perlu dipahami adalah bagaimana pemerintah ingin membangun competitiveness itu. Jangan dilihat asingnya, jangan. Tetapi kalau kita ingin membangun kompetisi, perlu ada challenging, perlu ada tantangan," kata Moeldoko, usai memberi kuliah umum kepada mahasiswa baru di Kampus C, Unair, Surabaya, Sabtu (10/8/2019).

Baca juga: Moeldoko: Rektor Asing Akan Dimulai dari Perguruan Tinggi Swasta

Ia memahami masih terdapat pro kontra mengenai kebijakan tersebut. Karena itu, pemerintah tetap mendengarkan aspirasi dari para rektor, termasuk rektor-rektor yang cenderung menolak kebijakan tersebut.

"Tetap, tetap kita dengerinlah (aspirasi rektor). Para punggawa itu pasti didengerin. Tapi sekali lagi, yang ingin dibangun Pak Jokowi itu competitiveness, iklim yang kompetitif," kata dia.

Soal adanya sejumlah rektor yang menolak dan kerap mengkritisi kebijakan mendatangkan rektor asing, Moeldoko menganggap hal itu sebagai kewajaran.

Pada saatnya nanti, kata dia, para rektor akan bisa memahami dan menerima tujuan baik pemerintah. Sebab, tujuan dari kebijakan itu adalah untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi yang mampu bersaing secara internasional.

"Barang (kebijakan) baru kan biasa begitu (ditolak). Tapi nanti lama-lama kan enggak," ucap Moeldoko.

Baca juga: Soal Impor Rektor Asing, Menristek Bilang Jokowi Sudah Setuju

Sebelumnya, Kemenristekdikti merencanakan pada tahun 2020 sudah ada perguruan tinggi negeri (PTN) yang dipimpin rektor terbaik luar negeri dan tahun 2024 jumlahnya akan ditambah menjadi lima PTN.

Menristekdikti Mohamad Nasir menjelaskan langkah rekrutmen rektor luar negeri ini guna meningkatkan ranking perguruan tinggi Indonesia masuk dalam 100 universitas terbaik dunia.

Nasir menyampaikan praktik rektor asing memimpin perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi publik di suatu negara lumrah dilakukan di luar negeri, terutama di negara-negara Eropa, bahkan Singapura juga melakukan hal yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com