Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cerita Perempuan Penakluk Penjahat, Nyaris Masuk Jurang hinga Rebut Pistol Perampok

Kompas.com - 10/08/2019, 06:53 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Aksi heroik Roliyah (42), seorang ibu rumah tangga asal Sumatera Selatan, tergolong nekat.

Roliyah melawan pejambret yang hendak merampas kalung emas 24 karat seberat 5 suku miliknya, Senin (5/8/2019) sore.

Sementara itu, keberanian melawan kejahatan juga ditunjukkan Yonita Djaralodu (27), perempuan asal Sumba Timur, Nusa Tenggar Timur (NTT).

Yonita menggagalkan aksi perampokan di lokasi money changer PT Azzarah Maulana, Denpasar, Bali.

Berikut ini sejumlah cerita para perempuan gagalkan aksi kejahatan:

1. Aksi Roliyah lawan pejambret berkaki palsu

Bayu tersangka spesialis jambret berkaki sebelah palsu digiring polisi setelah ditangkap massa karena menjambret seorang ibu rumah tangga pemberani yang memberikan perlawanan.SRIPOKU.com/LENI JUWITA/Handout Bayu tersangka spesialis jambret berkaki sebelah palsu digiring polisi setelah ditangkap massa karena menjambret seorang ibu rumah tangga pemberani yang memberikan perlawanan.
Roliyah, warga Kelurahan Sekar Jaya, Kecamatan Baturaja Timur, Sumatera Selatan (Sumsel), menarik jaket pejambret bernama Bayu Saputra (23).

Saat itu, pemuda warga Desa Pusar, Kecamatan Baturaja Barat, hendak menarik kalung emas 24 karat seberat 5 suku milik Roliyah, Senin (5/8/2019) sore.

Akibat perlawanan Roliyah, dirinya dan pelaku sama-sama terjatuh, bahkan Roliyah nyaris terjatuh ke jurang.

Setelah itu, Roliyah berteriak meminta tolong kepada warga sekitar. Mendengar teriakan Roliyah, warga sekitar lokasi kejadian segera berdatangan dan mengepung pelaku. Sebelum diamankan polisi, pelaku sudah babak belur dihajar warga.

“Kalung saya putus, sebagian masuk ke dalam baju sebagian lagi ditangan pelaku, spontan saya menarik jekat pelaku,” kata Roliyah.

Baca juga: Aksi Heroik Seorang IRT Lawan Spesialis Jambret Kaki Palsu hingga Nyaris Masuk Jurang

2. Aksi Yonita lawan perampok "money changer" di Bali

Yonita Djaralodu (27) saat menerima penghargaan dari personel Polda Bali yang tergabung dalam Bharaduta Dpandiga Dewata (BDN Dewata). Dok.Humas Polda Bali Yonita Djaralodu (27) saat menerima penghargaan dari personel Polda Bali yang tergabung dalam Bharaduta Dpandiga Dewata (BDN Dewata).

Aksi RYR yang hendak merampok money changer PT Azzarah Maulana, Denpasar, Bali, Selasa (6/8/2019), gagal total.

Aktor di balik kegagaln aksi kriminal RYR adalah seorang perempuan asal NT, Yonita.

Saat itu Yonita sedang berada di money changer bersama salah satu temannya, Aprianus Huru Hadi (26).

RYR pun tiba-tiba datang dan mengancam petugas kasir dengan menodongkan pistol.

Setelah ditelusuri, pistol milik RYR adalah jenis airsoftgun seharga Rp 2,8 juta.

“Awalnya kami tidak menyangka pelaku adalah perampok. Kami kira teman, kok bercanda pakai pistol,” ucap Yonita.

Lalu, saat RYR mengancam Aprianus, Yonita segera menyerang RYR dan berhasil merebut pistol milik pelaku.

“Teman saya masih bingung. Pelaku lagi menyuruh menyerahkan uang sambil menembak kaca kasir. Awalnya saya posisi duduk. Saya sudah tidak berpikir lagi, mati-mati sudah. Saya bangun refleks berusaha merebut pistol tersebut,” tutur wanita asal Sumba Timur, NTT ini.

Baca juga: Rebut Pistol Milik Pelaku, Perempuan Ini Gagalkan Perampokan "Money Changer"

3. Aksi Mbah Klumpuk melawan pencuri cincin

Mbah Klumpuk ditemui di rumahnya Dukuh Ngemplaksuren, Desa Karangduren, Kecamatan Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (26/6/2019).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Mbah Klumpuk ditemui di rumahnya Dukuh Ngemplaksuren, Desa Karangduren, Kecamatan Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (26/6/2019).

Mbah Klumpuk, warga Dukuh Ngemplaksuren, Desa Karangduren, Kecamatan Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, sempat menjadi buah bibir setelah berani melawan seorang pria, Ernu Tri Sasongko (61) yang berusaha membawa kabur cincin emas miliknya sebera 5 gram.

Dalam aksinya itu, Mbak Klumpuk itu terseret sejauh 20 meter saat menarik motor yang dikendarai pelaku asal Dukuh Jetisan, RT 002, RW 004, Desa Jamus, Kecamatan Polanharjo, Klaten.

"Saya spontan gondeli (berpegangan) besi belakang sepeda motor dia. Saya inisiatif sendiri. Awalnya sempat takut, tapi ya sudah yang penting cincin saya kembali," cerita Mbah Klumpuk dengan didampingi suaminya, Waliman, Rabu (26/6/2019).

Baca juga: Ini Hasil Investigasi Polri terhadap Perempuan Bercadar yang Diamankan di Depan Bawaslu

4. Masroini tarik kaki pencuri di tokonya

Ilustrasi pencuriLuckyBusiness Ilustrasi pencuri

Binti Masroini (44), seorang perempuan di Dusun Rejosari, Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, berhasil menggagalkan aksi pencuri yang beraksi di tokonya.

Dia menggagalkan pencurian beras itu dengan cara menarik kaki si pencuri yang hendak kabur menggunakan sepeda motor.

"Sekarang pelaku diamankan di Polsek Nglegok," kata Kasubag Humas Polres Blitar Kota, Ipda Syamsul A, Rabu (30/5/2018). Seperti dilansir dari Tribunnews, aksi pencurian itu terjadi Selasa (29/5/2018).

Saat itu, korban sedang menunggu toko miliknya. Saat berada di dalam toko, korban mendengar ada suara sepeda motor berhenti di depan tokonya. Korban mengira sepeda motor yang berhenti di depan tokonya adalah pembeli.

Korban menengok ke luar toko. Saat menengok ke luar, korban melihat ada pria mengambil beras kemasan yang ditumpuk di teras toko.

Pria yang belakangan diketahui bernama Tribo Arif Bawanto (34), warga Desa Jiwut, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, itu terlihat membopong empat kantong beras kemasan 5 kilogram dari tokonya.

Baca juga: Dua Pilot Perempuan Asal Papua Tak Pakai Jalur Khusus Masuk Garuda Indonesia

Sumber: KOMPAS.com (Labib Zamani, Michael Hangga Wismabrata, Candra Setia Budi)/ Tribunnews (Hendra Gunawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com