Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Ribuan Ubur-Ubur Terdampar di Pantai Pesisir Selatan, Ini Kata Ahli

Kompas.com - 09/08/2019, 19:52 WIB
Perdana Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com-Peningkatan populasi ubur-ubur di Pantai Nagari Sungai Pinang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat merupakan fenomena yang jarang terjadi di Sumbar.

Jumlah populasi ubur-ubur itu meningkat tajam hingga jutaan karena adanya perubahan suhu bumi yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim di daerah Sungai Pinang itu.

"Ada beberapa penyebab meningkatnya populasi ubur-ubur di Sungai Pinang itu. Faktor utamanya adalah adanya perubahan suhu bumi dan iklim menyebabkan ubur-ubur datang ke daerah tertentu yang biasanya dekat teluk dalam jumlah banyak," kata akademisi Perikanan dan Kelautan Universitas Bung Hatta Padang, Harfiandri Damanhuri yang dihubungi Kompas.com, Jumat (9/8/2019).

Baca juga: Populasi Ubur-ubur Meningkat, Nelayan Pesisir Selatan Enggan Melaut

Selain itu, menurut Ketua Program Studi Pasca Sarjana Sumber Daya Perairan Pesisir dan Kelautan Fakultas Perikanan dan Kelautan UBH tersebut, peningkatan ubur-ubur itu juga karena mulai langkanya populasi penyu pemakan ubur-ubur.

"Hewan pemangsa ubur-ubur ini adalah penyu jenis belimbing, namun saat ini populasinya sudah mulai sedikit sehingga populasi ubur-ubur meningkat tajam," jelasnya.

Faktor lainnya adalah meningkatnya jumlah pencemaran limbah rumah tangga yang dibuang ke laut sehingga ubur-ubur berkembang biak dengan nyaman.

Kendati demikian, menurut Harfiandri, ubur-ubur yang ada di Sungai Pinang itu mayoritas bukan ubur-ubur jenis api yang mengandung racun.

"Kalau yang berbahaya itu namanya ubur-ubur api dengan ciri-ciri warna merah di tengah badan ubur-ubur. Sementara yang di Sungai Pinang ini ubur-ubur biasa," jelasnya.

Baca juga: Ribuan Ubur-ubur Mati Terdampar di Pantai Pesisir Selatan

Ubur-ubur itu, kata Harfiandri, sebenarnya bisa dikonsumsi karena tidak mengandung racun.

"Di Jepang dan Korea, ubur-ubur putih ini dijadikan makanan. Namun di Indonesia masih belum dimanfaatkan," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan ribuan ubur-ubur mati terdampar di tepian pantai Nagari Sungai Pinang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.  

Kejadian itu diduga karena tingginya gelombang air laut yang disertai badai sejak beberapa hari belakangan. 

Selain di Sungai Pinang, ubur-ubur itu juga ditemukan di beberapa pulau di antaranya pulau Pamutusan, Sirandah, Pulau Setan dan pulau Pasumpahan.

"Betul ada ribuan ubur-ubur yang mati terdampar di sepanjang pantai di Sungai Pinang dan bahkan di beberapa pulau terdekat," kata Camat Koto X Tarusan, Denny Anggara yang dihubungi Kompas.com, Jumat (9/8/2019).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com