KOMPAS.com - Wayan Ada dan Wayan Ariana, siswa magang asal Bali tewas tenggelam di Jepang.
Mereka berdua adalah siswa Yayasan Dwipahara Bali yang dijadwalkan magang di Jepang selama 3 tahun.
Mereka berangkat ke Jepang setelah menjalani pelatihan kerja selama delapan bulan di yayasan yang terletak di Desa Yangapi, Tembuku itu.
Baca juga: Kapal Tenggelam Dihantam Ombak, Penumpang Terombang-ambing Seharian
Penanggungjawab program penyaluran magang di Jepang, Yayasan Dwipahara Bali, Nyoman Gede Nuada menjelaskan dua siswanya tenggelam pada hari Minggu (4/8/2019).
Di hari libur itu, Wayan Ada dan Wayan Ariana pergi ke sungai bersama dengan 10 rekan lainnya.
Karena di Jepang saat ini memasuki musim panas, Wayan Ada dan Wayan Ariana mencoba mandi di sungai.
Keduanya tidak mengetahui kedalaman sungai dan mereka terbawa arus.
Kedua siswa magang itu ditemukan satu setengah jam kemudian oleh tim SAR Jepang dan kepolisian dalam kondisi kristis.
Baca juga: Dua Jenazah Mahasiswa Indonesia yang Tenggelam di Sungai Nil Dipulangkan
Mereka kemudian dilarikan ke rumah sakit. Namun setelah dilakukan upaya medis, nyawa keduanya tidak bisa tertolong.
Berdasarkan hasil autopsi, Wayan Ada dan Wayan Ariana meninggal akibat tenggelam.
Nyoman Gede Nuada menyampaikan jenazah dua siswa magang telah diberangkatkan dari Bandara Narita, Tokyo, Jepang pada Jumat (9/8/2019) sekitar pukul 10.30 waktu setempat.
Kedua jenazah berangkat dengan nomor pesawat GA 881 Narita-Denpasar.
Rencananya, jenazah dua remaja asal Karangasem itu akan langsung diantar ke rumah duka.
"Sesuai jadwal, kedua jenazah tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada 17.25 Wita," ungkapnya.
Baca juga: Keluarga Siswa SMK Korban KM Pieces yang Tenggelam Tunggu Kabar Baik
Penyerahan jenazah juga dihadiri oleh perwakilan dari Direktorat Bina Pemagangan Kementerian Ketenagakerjaan RI, Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali, serta Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Menengah Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bangli.