KOMPAS.com – Helikopter yang digunakan mengangkut air untuk memadamkan api di wilayah Pontianak terlilit tali layangan, Rabu (7/8/2019).
Tali layangan tersangkut di beberapa bagian helikopter. Beruntung kejadian tersebut tidak membuat helikopter gagal sistem.
"Kalau bisa, masyarakat jangan lah main layang-layang menggunakan kawat. Itu membahayakan penerbangan dan masyarakat sendiri. Karna dikhawatirkan kalau banyak layang-layang, heli waterbombing terganggu memadamkan api," kata Kepala BPBD Provinsi Kalbar Christianus Lumano, Kamis (8/8/2019).
Baca juga: Lahan Milik 10 Perusahaan Masih Terbakar, Ini Ancaman Gubernur Kalbar
Atas kejadian itu mengimbau masyarakat tidak bermain layang-layang menggunakan tali kawat, karena tindakan itu sangat membahayakan.
Lumano menjelaskan, fungsi utama helikopter melakukan waterbombing untuk memadamkan api di lahan yang memang tidak terjangkau petugas di darat.
Kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Barat dalam sepekan terakhir terjadi merata di seluruh wilayah Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat
Hingga saat ini ia menyatakan waterbombing secara merata telah melakukan penyiraman hampir di seluruh lokasi.
Petugas juga mengerahkan seluruh kekuatan baik pemadaman dari darat maupun udara.
Baca juga: Polisi Tangkap 26 Orang Pelaku Pembakaran Hutan dan Lahan di Riau
Sementara itu di, dua helikopter waterbombing diturunkan untuk mengatasi kebakaran lahan seluas 250 hektare di Mempawah
Sudah sebelas hari kebakaran hutan dan lahan di Dusun Telayar, Desa Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, tak kunjung padam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mempawah, Hermansyah mengatakan saat ini luas lahan yang terbakar semakin bertambah.
Dia mengatakan, bahwa pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi untuk melakukan pemadaman dengan Satgas Udara yang bekerja dengan helikopter waterbombing.
"Karena lahan yang terbakar semakin meluas, hari ini tim gabungan yang terjun ke lapangan terus berjuang dengan jumlah 58 orang, dibantu oleh dua unit helikopter yang melakukan water bombing," ujarnya, Minggu (4/8/2019).
Baca juga: Gara-gara Bersihkan Lahan dengan Membakar, Pria Ini Ditangkap Polisi
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran lahan tersebut, namun titik api semakin mengkhawatirkan karena sudah mendekati rumah penduduk dan Sekolah Dasar.
"Sebanyak 8 jiwa sudah kita ungsikan ke rumah keluarganya yang jauh dari lokasi kebakaran, sebab asap di pemukiman penduduk semakin pekat dan tebal," ujarnya.