Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nenek Sahnun, Pemulung yang Berkurban Sapi Dapat Hadiah Umrah

Kompas.com - 09/08/2019, 12:58 WIB
Fitri Rachmawati,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

"Ini hadiahnya dikasi sekarang, tapi perginya nanti November, sama saya nanti akan saya temani," kata Nazamuddin.

Usaha untuk meyakinkan akhirnya berhasil. Sahnun meneteskan air mata, tak percaya karena impiannya selama ini untuk berangkat ke Mekkah dapat terwujud.

"Mau saya, tapi ndak percaya. Ibu saya sudah meninggal, Bapak saya sudah meninggal, saya mana bisa ke sana, uang siapa?" kata Sahnun.

Nazamuddin mengatakan, Sahnun hidup sebatang kara di Mataram, setelah kedua orangtuanya meninggal. Sahnun sudah lama tidak bertemu dengan keluarga dan kerabatnya yang lain.

Selian itu, Sahnun tak pernah mau menerima pemberian dari siapapun, selama dia merasa mampu mencari dan memenuhi sendiri kebutuhan hidupnya.

Pemberian hadiah umroh ini baginya mustahil. Itu sebabnya Sahnun sempat menolaknya.

"Jadi bukan maksud dia menolak atau bagaimana, dia hanya bingung dan tidak yakin ada yang mau memberi hadiah seperti yang dia impikan selama ini," kata Nazamuddin.

Izza dari NRA menyampaikan bahwa NRA Travel memberikan hadian umrah pada Sahnun, karena kegigihan dan upayanya yang keras untuk berkurban sapi di Hari Raya Idul Adha.

"Pimpinan kami memberikan umrah gratis pada nenek Sahnun, karena tergerak mengingat apa yang dilakukan nenek Sahnun sangat menginspirasi banyak orang. Semoga ini diterima nenek Sahnun," kata Izza.

Pemandangan menarik terlihat ketika Rehan, sahabat Sahnun, mengenakan hijab merah muda pada Sahnun sebagai tanda dia akan segera menuju tanah suci.

Sahnun hanya terdiam dengan mata berkaca-kaca. Sambil terbata-bata, Sahnun mengucapkan rasa syukurnya yang dalam.

Pemulung istimewa

Bagi orang yang mengenalnya, Sahnun bukanlah pemulung biasa. Dia adalah pemulung tua yang istimewa.

Jemaah pengajian di Masjid Nurul Iman, tempat Sahnun ikut pengajian, menyambut bahagia hadiah yang diterima nenek pemulung ini.

Bagi mereka, nenek Sahnun adalah gambaran dan wujud keikhlasan yang bisa menjadi contoh bagi setiap orang. 

"Memulung, baginya adalah pekerjaan yang membuatnya merasa hidup, tanpa menuntut banyak hal, terlebih menerima hadiah cuma-cuma yang tiba-tiba datang padanya. Kami sangat bahagia dia mendapatkan hadian ini," ucap Handayani, anggota Majelis Ta'lim Nurul Iman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com