Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan Kasus Tewasnya 2 Siswa SMA Taruna: Ada Tersangka Baru hingga Obby Kalah Praperadilan

Kompas.com - 09/08/2019, 07:55 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Pukulan AS itu membuat pankreas korban menjadi tak berfungsi sehingga harus dilakukan operasi.

"Ada sekitar lima pukulan selama dua hari berturut-turut. Semuanya menggunakan tangan kosong," jelas Didi.

Selama orientasi berlangsung, AS dilibatkan oleh pihak sekolah sebagai Komandan Pleton (Danton) II.

Atas perbuatannya, AS diancam dikenakan Pasal 76 dan Pasal 80 Undang-Undang nomor 35 tahun 2014 tentang penganiayaan terhadap anak di bawah umur ancaman hukuman selama 15 tahun penjara.

Baca juga: Jadi Tersangka, Senior Siswa SMA Taruna Indonesia yang Pukul Junior Tak Ditahan

Tersangka baru tidak ditahan 

Polresta Palembang tak menahan AS (16) senior SMA Taruna Indonesia yang ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penganiayaan WJ (14), salah satu siswa yang tewas ketika mengikuti kegiatan orientasi. 

Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Hayamansyah mengatakan, AS tak ditahan lantaran masih berstatus pelajar serta di bawah umur.

Selain itu, selama dilakukan penyelidikan AS pun kooperatif dan selalu memenuhi panggilan penyidik. 

"Sementara kami hanya kenakan wajib lapor, karena masih di bawah umur," kata Didi saat gelar perkara, Kamis (8/8/2019).

Jeritan histeris ibu tersangka Obby

Romdania, ibu dari Obby Frisman Arkataku (24), tersangka kasus penganiayaan siswa SMA Taruna Indonesia menjerit histeris saat mengetahui gugatan praperadilan anaknya ditolak oleh hakim. 

Hakim tunggal Yoshidi sebelumnya membacakan hasil praperadilan yang dilayangkan oleh kuasa hukum Obby, di Pengadilan Negeri Klas 1A, Palembang. 

Saat membacakan hasil putusan, hakim menolak seluruh gugatan yang diajukan oleh Obby soal penetapan sebagai tersangka atas kasus penganiayaan yang menyebabkan DBJ (14) tewas.

"Ya Allah anakku, tunjukkan kebenaran-Mu, ya Allah, anakku tidak bersalah," teriak Romdania, di dalam ruang sidang, Kamis (8/8/2019). 

Melihat Romdania yang menangis histeris, petugas keamanan pun langsung mencoba menenangkannya dan sidang pun langsung ditutup.

Baca juga: Gubernur Sumsel Bekukan SMA Taruna Indonesia, 1 Tahun Dilarang Terima Siswa Baru

 

Pengacara Obby akan lapor ke KY

Sementara itu, kuasa hukum Obby, Suwito menyesalkan keputusan hakim. Sebab, seluruh bukti yang mereka lampirkan tidak dilihat oleh hakim.

Setelah keputusan ini, Suwito mengaku akan menempuh jalur hukum lainnya dengan melapor ke Komisi Yudisial (KY) dan Mabes Polri. 

"Banyak yang tidak dipertimbangkan oleh hakim. Seperti halnya keterangan saksi itu tidak dilihat Hakim. Kami akan lapor ke KY dan Mabes Polri," ujar dia, usai sidang.

Baca juga: Tersangka Penganiayaan Siswa SMA Taruna hingga Tewas Tuntut Polisi Rp 1 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com