Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panitia Kurban Idul Adha di Sumedang Dilarang Gunakan Kantong Plastik

Kompas.com - 08/08/2019, 18:57 WIB
Aam Aminullah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Panitia kurban Idul Adha 1440 Hijriah di seluruh wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, diinstruksikan tidak menggunakan kantong plastik untuk daging kurban yang akan dibagikan kepada masyarakat.

Instruksi ini dituangkan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir ke dalam surat edaran bupati dan telah disebarkan ke seluruh wilayah Sumedang melalui dinas terkait dan camat di 26 kecamatan se-Sumedang.

Larangan penggunaan kantong plastik saat pembagian daging kurban ini secara resmi telah disampaikan Pemkab Sumedang melalui Surat Edaran Bupati Sumedang Nomor 660.2/3679.

Surat edaran tersebut berisi imbauan penggunaan kemasan yang ramah lingkungan.

Baca juga: Mayat Bayi Baru Lahir Ditemukan Dalam Kantong Plastik di Tong Sampah

"Imbauan ini dalam rangka mewujudkan lingkungan yang bersih, khususnya pada hari raya Idul Adha 1440 Hijriah," ujar Dony, kepada Kompas.com, di Gedung Negara Sumedang, Kamis (8/8/2019).

Dony menuturkan, dalam teknisnya, seluruh pimpinan instansi, ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), dan seluruh panitia kurban di wilayah Sumedang, wajib menghindari penggunaan kantong plastik dalam pembagian daging kurban.

Sebagai alternatif pengganti, kata Dony, panitia kurban bisa menggunakan daun pisang, daun jati, daun tisuk, besek, atau kemasan berbahan alami lainnya sebagai bungkus untuk daging kurban tersebut.

"Masih banyak kemasan yang lebih ramah lingkungan, dan bisa dipergunakan untuk pembungkus daging kurban. Dengan seperti itu, berarti telah membantu meminimalisasi penggunaan plastik," tutur dia.

Baca juga: Bara Api di Tungku Sebabkan 3 Rumah di Sumedang Ludes Terbakar

Dony menyebutkan, seluruh panitia kurban agar tidak membuang limbah dan kotoran hewan kurban ke sungai.

Sebab, kata Dony, jika kotoran atau limbah tersebut dibuang ke sungai, maka aliran sungai akan menjadi tercemar dan itu bisa merusak habitat di aliran sungai.

"Tolong juga, limbah hewan kurban itu nantinya tidak dibuang ke sungai. Lebih baik kubur saja kotaran-kotoran itu ke dalam tanah, agar berfungsi menjadi pupuk. Dengan imbauan ini, dapat terwujud aktualisasi kepedulian warga terhadap lingkungan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com