Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karhutla Buat Petani di Kalbar Gagal Panen hingga Rugi Ratusan Juta

Kompas.com - 08/08/2019, 15:47 WIB
Hendra Cipta,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KUBU RAYA, KOMPAS.com - Petani pare di Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) harus menanggung dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Dari 110 bibit yang sudah ditanam dan siap panen, tak satu pun dapat dijual dan menghasilkan rupiah setelah asap kebakaran lahan yang berada persis di samping kebunnya membuat tanaman pare layu dan mati.

"Sudah sejak tiga hari yang lalu (kebakaran), otomatis tidak bisa berbuah (pare). Yang sudah buah tidak bisa besar," kata pemilik kebun pare, Amin, Kamis (8/8/2019).

Baca juga: Kabut Asap Karhutla Menyelimuti Pekanbaru, Disdik Keluarkan 4 Imbauan Ini

Dia menyebut, dalam musim tanam kali ini, dia memasok 110 bibit pare. Saat awal menanam, tak ada tampak kendala. Bibit terbaik serta pupuk serta vitamin disediakan. Dia pun tengah bersiap untuk menggelar panen dalam beberapa pekan ke depan.

Namun, tanpa disangka Kalbar memasuki musim kering. Dan seperti biasanya, kebakaran hutan dan lahan mulai merambah tanah-tanah gambut di Kubu Raya.

"Biasanya panen sampai 2 ton, tapi sekarang gagal karena kena karhutla. Asap dan panasnya hawa kebakaran membuat tanaman rusak," ujarnya.

Akibat kejadian itu, dia mengaku alami kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Mulai dari gagalnya mendapat pemasukan dari menjual pare sampai kerugian menyiapkan tempat penanaman serta biaya pembelian pupuk dan vitamin.

Selain itu, Amin juga rugi waktu, selama penanaman dan perawatan.

Baca juga: Kisah Doker Rizki, Periksa Kesehatan Petugas Pemadam Karhutla di Tengah Kepungan Asap

Dandim 1207/BS Pontianak Kolonel Stefie Jantje Nuhujanan menyebut, kebakaran hutan dan lahan di sekitar perkebunan pare milik Amin seluas 16 hektare.

Menurut dia, sebenarnya kebakaran di wilayah tersebut sempat bisa dipadamkan. Namun, karena masih musim kering, masih ada api yang tersisa.

"Tanah gambut, apinya dari lahan lain. Angin kencang dan merambat ke lahan pertanian warga," ucapnya.

Saat ini, aparat TNI dan Satgas Karhutla tengah disiagakan untuk memadamkan kebakaran di sejumlah wilayah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com