Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Lompat dari Atas Masjid, Junaidi Kini Nekat Memanjat Atap Rumah

Kompas.com - 08/08/2019, 12:16 WIB
Karnia Septia,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Aksi nekat Junaidi (25) yang mencoba bunuh diri dengan naik ke atap rumah berlantai dua di Perumahan Graha Permata Kota, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (7/8/2019), berhasil digagalkan tim SAR.

Humas Kantor SAR Mataram I Gusti Lanang Wiswananda mengatakan, ini merupakan aksi percobaan bunuh diri kedua yang dilakukan oleh Junaidi.

Sebelumnya, Junaidi pernah melakukan aksi serupa dengan nekat memanjat menara Masjid Baiturrahim, Kediri, Lombok Barat, pada 19 Mei 2019 lalu.

"Informasi orang yang mencoba melakukan bunuh diri ini adalah orang yang masih sama dengan yang melakukan percobaan bunuh diri di Masjid Kediri lalu," ujar Lanang melalui pesan singkat, Rabu.

Saat itu, Junaidi nekat loncat setelah seharian berada di atas menara Masjid yang berketinggian 15 meter.

Padahal, warga dan tim SAR Mataram sudah berusaha membujuk Junaidi untuk turun dari menara Masjid.

Bahkan, warga setempat membawa anak dan Ibunya untuk membujuk, agar Junaidi mengurungkan niatnya untuk bunuh diri.

Junaidi nekat meloncat dari lantai tiga Masjid Baiturrahim dan terjatuh di halaman Masjid.

Kondisi Junaidi masih hidup dan mengeluarkan darah pada bagian hidung. Ia langsung dibawa ke RSUD Gerung, Lombok Barat.

Kali ini, Junaidi nekat naik ke atas atap sebuah rumah berlantai dua yang tengah direnovasi, di Perumahan Graha Permata Kota, Lombok Barat.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram, I Nyoman Sidakarya menyebutkan, Junaidi sempat menolak dievakuasi.

“Sempat diancam akan dipukul oleh Junaidi saat tim berusaha membujuknya turun menggunakan batang besi penangkal petir yang ia ambil dari atap rumah tersebut," kata Nyoman.

Namun, Junaidi berhasil diraih oleh petugas. Tangan Junaidi langsung diborgol dan kakinya diikat menggunakan tali webbing untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Selanjutnya korban bersama seorang petugas penyelamat diturunkan dari atas rumah menggunakan tali.

Dari hasil pemeriksaan, Junaidi diduga mengalami stres dan gangguan kejiwaan.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com