KARAWANG, KOMPAS.com - Terumbu karang seluas 234 hektare di perairan Karawang terindikasi terdampak tumpahan minyak dari anjungan lepas pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi (PHE) Offhsore North West Java (ONWJ).
"Ada delapan titik terumbu karang yang terindikasi terdampak," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Karawang Hendro Subroto, Kamis (8/8/2019).
Hendro mengatakan, delapan titik tersebut yakni Karang Kapalan seluas 48 hektare, Karang Bengkok 18 hektare, Karang Bandengan 27 hektare, Karang Grabad 25 hektare, Karang Sendulang 77 hektare, Karang Areng 18 hektare, Karang Meja 29 hektare, dan Pulo Pasir 32 hektare.
"Totalnya ada 234 hektare," kata dia.
Baca juga: Tumpahan Minyak Pertamina di Laut Karawang Bisa Rusak Terumbu Karang
Hendro menyebutkan, luasan tersebut berdasarkan laporan yang masuk. Saat ini, masih dalam tahap verifikasi.
Forum Komunikasi Daerah Aliran Sungai Citarum (Forkadasc+) mengkhawatirkan tumpahan minyak dari sumur YYA-1 di lepas Pantai Karawang sejauh 7 mil laut pada 12 Juli 2019 lalu merusak terumbu karang Ciparage dan Sedulang, yang berjarak 6 mil laut dari Muara Pasir Putih.
"Pertamina dan pemerintah harus merehabilitasi serta mengembalikan lingkungan perairan laut Karawang-Bekasi, dari pencemaran serta kerusakan yang telah terjadi akibat tumpahan minyak," kata Sekretaris Firkadasc+, Yudha Febrian Silitonga.
Yuda menyebutkan, berdasarkan citra satelit LAPAN terlihat luasan tumpahan minyak pada 18 Juli 2019 yang di mana tumpahan masih jauh dari terumbu karang.
Namun, pada citra satelit tanggal 21 Juli 2019 telah terjadi luasan tumpahan hingga ke terumbu karang Ciparage maupun Sendulang.
Meskipun dari pantauan lapangan pada 6 Agustus 2019 di Cilamaya hingga ke Tempuran tidak diketemukan tumpahan minyak di pantai, tetapi menurut nelayan, ada kegiatan pengambilan tumpahan minyak di tengah laut sekitar 15 menit dari gugus terumbu Sendulang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.