Yusran berharap, pendidikan literasi yang dilakukan selama dua pekan sekali di setiap sekolah mampu meningkatkan minat baca bagi siswa, khususnya di daerah terpencil yang juga belum terjangkau jaringan telekomunikasi
Berbagai pengalaman suka duka pernah dialami Yusran. Misalnya pecah ban dan harus mendorong motor untuk mencari bengkel terdekat.
Yusran bahkan pernah jatuh dan terguling karena jalan licin dan berlumpur.
Namun, polisi muda ini mengaku bangga karena masyarakat yang mengetahui profesi sampingannya justru literasi. Ia bahagia selalu disambut suka cita oleh warga desa dimana pun ia datang.
Baca juga: Kisah Gadis Asal Natuna, Kejar Mimpi hingga Masuk UGM
Yusran mengaku tak kesulitan mendapatkan bantuan jika bermaslah. Warga yang dia datangi selalu siap membantu.
Kehadiran Bripda Yusran tak hanya disambut gembira para siswa, tapi juga para guru sekolah yang ia datangi.
Guru SDN 015 Bakeng, Julita mengungkapakan, pihak sekolah sangat mengapresiasi langkah positif yang dilakukan Yusran dalam bersinergi dengan sekolah untuk meningkatkan minat baca bagi siswa demi memajukan pendidikan di daerahnya.
“Saya kira ini patut kita apresiasi positif, kerja-kerja iklas Pak Yusran. Mereka rela menempuh perjalanan jauh demi menawarkan bacaan gratis kepada siswa-siswi di sekolah termasuk di sekolah kami,” jelas Julita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.