Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Penipuan 51 Calon Jemaah Haji di Surabaya, Biaya Tambahan Rp 35 Juta hingga Naik Bus ke Asrama Haji

Kompas.com - 08/08/2019, 06:39 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 51 calon jemaah haji melaprokan dugaan penipuan seseorang bernama M Junaidi ke Mapolda Jatim, Senin (5/8/2019) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Mereka dijanjikan oleh terlapor bisa berangkat haji tahun ini dengan membayar biaya tambahan. Bahkan mereka sudah naik bus menuju ke Asrama Haji Sukolilo.

Berikut fakta dari penipuan 51 jemaah calon haji di Surabaya:

 

1. Biaya tambahan hingga Rp 35 juta

51 calon jemaah haji korban penipuan berasal dari berbagai daerah seperti Pasuruan, Malang, Sidoarjo, Pamekasan, Sumenep, Hulu Sungai Selatan dan Sanggau.

Oleh terlapor, mereka diminta untuk membayar biaya tambahan mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 35 juta.

51 orang tersebut sudah terdaftar sebagai sebagai jemaah calon haji di Kementerian Agama.

Namun, jadwal pemberangkatannya cukup lama, ada yang baru berangkat pada 2022 hingga dijadwalkan pada 2042.

Baca juga: Jadi Korban Dugaan Penipuan Ibadah Haji, 59 Orang Lapor ke Polda Jatim

 

2. Dapat seragam dan pakaian ihram

Ilustrasi penipuan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi penipuan.
Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, pelaku menawarkan jasa mempercepat keberangkatan kepada orang-orang yang terdaftar dalam antrean haji yang cukup lama.

Para calon jemaah haji dijanjikan untuk bisa berangkat tahun ini. Pelaku kemudian memungut biaya tambahan mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 35 juta.

"Pelaku menjanjikan semua dokumen pemberangkatan sudah diurus, termasuk baju seragam dan pakaian ihram. Jemaah tinggal jap jempol saja," kata Frans Barung Mangera, Rabu (7/8/2019).

Sebagian ada yang membayar melalui rekening bank dan sebgaian membayar tunai.

Sisa pembayaran disepakati akan dilunasi setelah jemaah tersebut jadi berangkat ke tanah suci.

"Dengan pembayaran tersebut, para korban sudah mendapatkan baju seragam jemaah haji dan kain ihram," kata Barung.

Baca juga: Kronologi Penipuan 51 Jemaah Haji di Surabaya yang Ditinggal di Bus

 

3. Naik bus ke Asrama Haji Sukolilo

Ilustrasi bus. Ilustrasi bus.
Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, para korban dan pelaku membuat kesepakatan berkumpul di lapangan Bangkodir Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, pada 5 Agustus 2019.

Para jemaah haji berangkat bersama menggunakan bus ke Asrama Haji Sukolilo.

Namun, sebelum bus masuk ke asrama haji Sukolilo di Surabaya, pelaku turun dengan alasan akan mengurus administrasi.

Sementara, bus berisi para korban menunggu di sekitar asrama haji.

"Karena menunggu cukup lama, bus lalu didatangi oleh polisi dan petugas haji. Dan memastikan nama-nama para korban tidak masuk dalam daftar jemaah haji tahun ini," kata Barung.

Baca juga: Polisi Sebut 2 Nama Pelaku Penipuan 51 Jemaah Haji di Surabaya

 

4. Para korban sempat mau masuk ke asrama haji

Sebelum beramai-ramai ke Mapolda Jatim, 51 orang dari Madura, Pasuruan, Malang, Surabaya dan Sidoarjo, itu sempat mendatangi Asrama Haji Sukolilo Surabaya karena berjanji bertemu terlapor.

"Tapi, dihalangi masuk asrama oleh petugas haji karena daftar namanya tidak tercantum sebagai jemaah calon haji," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera, Selasa (6/8/2019).

Merasa menjadi korban penipuan, mereka lantas melapor ke Mapolda Jatim pada Senin malam pukul 23.00 WIB. Pelapor atas nama Ichwanul Hakim.

"Laporan sudah masuk dan segera ditindaklanjuti," terang Barung.

Baca juga: Antre 7 Tahun, Menpora Imam Nahrawi dan Istri Naik Haji Jalur Reguler

 

5. Polisi sebut 2 nama pelaku penipuan

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi
Martudji Djunaidi ternyata bukan pelaku utama dugaan penipuan jemaah haji di Surabaya. Kepada polisi, dia menyebut nama lain yakni Syaifullah sebagai penanggung jawab keberangkatan 51 jemaah haji korban penipuan.

"Jadi, uang yang ditampung Djunaidi sebagian besar sudah dikirim ke Syaiful sebagai penanggung jawab keberangkatan," kata Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, Rabu (7/8/2019).

Djunaidi sendiri sudah diperiksa sejak awal sebagai saksi.

Setelah penyidik melakukan gelar perkara dan menemukan unsur pidana, penyidik menetapkan Martudji Djunaidi sebagai tersangka.

Sumber: KOMPAS.com (Achmad Faizal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com