Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

274.502 Warga Sumsel Terserang ISPA

Kompas.com - 07/08/2019, 12:41 WIB
Aji YK Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sebanyak 274.502 warga di Sumatera Selatan terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Angka itu merupakan warga yang terdampak sejak Januari hingga Juni 2019.

Dinas Kesehatan Sumatera Selatan mencatat, penderita ISPA tertinggi terjadi pada April 2019 dengan jumlah penderita sebanyak 54.409 orang.

Selanjutnya, untuk penderita dalam jumlah sedikit terjadi pada Januari, dengan jumlah 44.142 orang.

Kemudian, pada Februari 2019 terdapat 50.837 orang penderita ISPA. Sementara, Maret 54.237 orang dan Mei 40.459 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Lesty Nuraini mengatakan, Palembang menjadi kota terbanyak warga terkena ISPA, dengan total mencapai 80.162 orang.

Selanjutnya, Kabupaten paling sedikit penderita ISPA adalah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) dengan total penderita ISPA mencapai 1.455 orang.

"Hampir semuanya, rata-rata terkena virus akibat udara yang tidak sehat," kata Lesty, Rabu (7/8/2019).

Baca juga: Kisah Doker Rizki, Periksa Kesehatan Petugas Pemadam Karhutla di Tengah Kepungan Asap

Lesty mengatakan, dampak dari kebakaran hutan dan lahan juga bisa menyebabkan banyaknya penderita ISPA.

Menurut Lesty, Dinkes Sumsel sejak jauh-jauh hari telah melakukan sosialisasi pencegahan dan pengendalian, agar warga tak terkena penyakit tersebut.

Terlebih lagi, Sumsel sedang memasuki musim kemarau yang sering diikuti dengan peristiwa kebakaran lahan.

"Masyarakat diimbau untuk menggunakan masker ketika keluar rumah, untuk mengurangi paparan partikel dari udara yang tak sehat," ujar Lesty.

Lesty mengatakan, jika ditemukan adanya satu daerah terjadi peningkatan kasus ISPA, pneumonia, diare dan lain-lain, ia meminta dinas kesehatan setempat untuk melakukan analisis data penyakit yang berhubungan dengan lingkungan setempat

"Sejauh ini, belum ada kasus kejadian luar biasa (KLB) di Sumsel,"kata Lesty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com