Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buaya di Buton Melepas Tubuh Korban Setelah Dihujam Tombak oleh Warga

Kompas.com - 07/08/2019, 12:20 WIB
Defriatno Neke,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BUTON, KOMPAS.com - Setelah melakukan pencarian sekitar 6 jam, Tim Pos SAR Baubau bersama warga akhirnya menemukan jasad tubuh Andri (30), yang terapung di Sungai Malaoge, Desa Ambuau Togo, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. 

Lokasi penemuan jasad korban sejauh 300 meter dari titik korban terlihat diterkam seekor buaya. 

“Begitu antusiasnya Tim SAR yang melakukan pencarian, sehingga sekitar pukul 11.45 ditemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” kata Kepala Basarnas Kendari Djunaidi, Selasa (6/8/2019). 

Baca juga: Tips Menghindari Serangan Buaya: Hindari Aktivitas di Sungai Jelang Magrib

Sebelumnya, Tim SAR melakukan penyisiran dari lokasinya korban diterkam buaya di sungai Malaoge di Desa Ambuau Togo. 

Kapolsek Ambuau Iptu Natsir mengatakan, korban sempat terlihat oleh warga saat sedang digigit buaya.

Warga kemudian menghujam buaya tersebut dengan tombak. Menurut Natsir, tubuh korban sempat terlepas dari gigitan buaya.

Namun, tubuh korban kembali menghilang di sungai,

Setelah melakukan manuver dan penyisiran, beberapa jam kemudian jasad korban muncul dari balik batang kayu di dalam sungai. 

Jasad korban kemudian dievakuasi Tim SAR ke atas perahu karet dan langsung dimasukan ke dalam kantong jenazah. 

Saat ditemukan, korban sudah tak mengenakan pakaian dan di tubuhnya ditemukan luka pada bagian dada, leher dan punggung. 

“Korban langsung dievakuasi ke rumah duka, ke rumah keluarga di Desa Lapodi, Kecamatan Pasarwajo,” ujar Djunaidi. 

Andri, tewas diterkam buaya saat sedang mengambil air di aliran Sungai Malaoge, untuk menyiram tanaman di kebunnya.

Insiden buaya menerkam warga di Sungai Malaoge sudah terjadi empat kali. Tiga korbannya tewas, sementara satu orang berhasil selamat dengan luka di beberapa bagian tubuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com