PALOPO, KOMPAS.com – Lahan pertanian dan perkebunan warga di kilometer 8 Kelurahan Latuppa, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Rabu (7/8/2019) siang nyaris habis terbakar.
Lahan yang dipenuhi tanaman produktif berupa cengkeh, durian, rambutan dan tanaman lainnya yang juga dipenuhi tumbuhan pakis dan alang-alang nyaris merembet ke permukiman warga.
Beruntung petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Palopo, dibantu aparat Kepolisian, TNI dan warga setempat dengan cepat melakukan upaya pemadaman api.
Baca juga: Simpan BBM di Jok Belakang, Mobil Avanza Terbakar
Kepala Seksi Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran kota Palopo, Muhammad Nur Tandiwajang mengatakan, seperempat hektare lahan sudah terbakar dengan kondisi medan yang terjal dan tanaman rumput sudah mengering setelah dibabat membuat lahan mudah terbakar.
“Beruntung pekerja lahan cepat melaporkan kejadian sehingga cepat tertangani untuk dilakukan pemdaman api bersama warga yang dibantu aparat TNI dan Polisi,” katanya saat dikonfirmasi di lokasi kejadian, Rabu.
Baca juga: 5 Fakta Bencana Karhutla, Ancaman Jokowi hingga Gubernur Riau Kena ISPA
Menurutnya, kebakaran lahan warga yang belum diketahui penyebabnya tersebut terjadi di kebun milik Riti (80) yang dikerjakan oleh pekerja Risal (43).
Kebakaran menyebabkan tanaman cengkeh siap panen rusak, begitupun tanaman lainnya.
Api cepat membesar karena banyak tanaman alang-alang dan pakis yang sudah mengering.
"Membuat 10 batang pohon cengkeh siap panen terbakar, durian, rambutan dan tanaman lainnya. Beruntung cepat ditangani sehingga api tidak merembet ke kebun lainnya dan permukiman warga,” ucapnya.
Lurah Latuppa, Zainal mengatakan, di musim panen cengkeh saat ini yang bertepatan dengan musim kemarau banyak ranting dan seresah yang mudah terbakar.
Ia mengharapkan agar warga di musim kemarau ini berhati-hati dan waspada terhadap ancaman kebakaran lahan.
“Kami mengimbau warga agar tidak membakar di kebun atau sampah termasuk membuang puntung api rokok sembarang, mengingat musim kemarau saat ini rawan terjadi kebakaran,” ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.