Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa, Warga Surabaya Tuntut Anggota TGUPP DKI Minta Maaf ke Risma

Kompas.com - 07/08/2019, 11:26 WIB
Ghinan Salman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Aksi demonstrasi dilakukan sekelompok orang mengatasnamakan "Arek Suroboyo" di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (6/8/2019).

Massa tersebut turun ke jalan mengecam keras pernyataan di akun Twitter Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta Marco Kusumawijaya, yang dinilai telah menyerang pribadi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Koordinator aksi, Aryo Seno Bagaskoro mengatakan, apa yang dilakukan Marco dengan twit-nya tersebut, dinilai tidak mencerminkan sikap seorang intelektual.

Padahal, Risma bersedia membantu permasalahan sampah Jakarta. Itupun setelah Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu menerima kunjungan kerja DPRD DKI Jakarta, pada 29 Juli 2019 lalu.

"Tentunya dengan cuitan pak Marco di Jakarta terhadap Bu Risma, sudah tidak lagi menggambarkan sesuatu narasi dari seorang intelektual, seorang yang patut diteladani. Karena ini sudah masalah personal, ini sangat memalukan," kata Seno, Selasa.

Baca juga: Fakta Risma Dibujuk Ramaikan Pilkada Jakarta 2022, Fokus di Surabaya hingga Bantah Bertemu dengan Ketum PDI-P

Ia menilai, pernyataan Marco tersebut tak hanya telah melecehkan Risma, namun telah menghina seluruh masyarakat di Kota Surabaya. Untuk itu, ia menuntut agar Marco mencabut pernyataannya dan meminta maaf.

"Saudara Marco juga harus meminta maaf bukan hanya kepada Bu Risma, tapi juga kepada kami Arek Suroboyo yang merasa tersinggung. Jadi yang terusik bukan hanya kami, tapi seluruh arek Suroboyo. Dia harus meminta maaf kepada kami dan menyadari apa yang dilakukannya tidak etis," ujar Seno.

Sebelumnya, melalui akun @mkusumawijaya, Marco Kusumawijaya menilai akan sangat bagus jika Risma bersedia menjadi kepala dinas persampahan DKI Jakarta.

Namun, di akhir pernaytaannya, Marco sempat menyinggung anak Risma, Fuad Bernardi, yang pernah diperiksa polisi sebagai saksi kasus amblesnya Jalan Raya Gubeng.

Dalam kasus itu, Fuad diduga sebagai pihak yang terlibat dalam perizinan.

"Keren! Bagus banget buat Jakarta kalau Bu Risma mau jadi Kepala Dinas Persampahan. Dinas Lingkungan Hidup bisa dipecah menjadi salah satunya Dinas Persampahan. Semoga beliau mau, kalau sudah lega dengan urusan anaknya," tulis Marco di akun Twitter @mkusumawijaya, Rabu (31/7/2019).

Baca juga: Soal Twit Anggota TGUPP DKI, Risma: Aku Sudah Biasa Dihina

Saat ditemui di acara Welcome Dinner Asia Pasific Hospice and Palliative Care Conference (APHC) di Halaman Taman Surya, Balai Kota Surabaya, Sabtu (38/2019) malam, Risma mengaku belum membaca pernyataan anggota TGUPP Anies Baswedan tersebut.

Ia pun menyerahkan semuanya ke jajarannya di Pemerintah Kota Surabaya.

"Aku enggak moco kok (aku enggak baca). Nanti kita lihat, itu urusannya teman-teman ya," kata Risma, Sabtu.

Menurut Risma, ia sudah terbiasa mendapatkan hinaan dari orang-orang yang tidak suka dengan apa yang sudah dia lakukan untuk Kota Surabaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com