Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gus Ipul: Mbah Moen Adalah Ulama Kharismatik yang Perawat Perbedaan

Kompas.com - 07/08/2019, 07:23 WIB
Achmad Faizal,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengaku sangat kehilangan sosok KH Maimun Zubair (Mbah Moen).

Baginya, pengasuh pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang Jawa Tengah itu adalah ulama kharismatik yang selalu merawat perbedaan.

"Almarhum tidak hanya memiliki keilmuan agama yang mendalam, yang istimewa, almarhum juga seorang yang selalu merawat dan menghormati perbedaan," kata Gus Ipul yang juga mantan Wakil Gubernur Jawa Timur ini, Selasa (6/8/2019) sore.

Meski saat KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) dan KH Mustofa Bisri (Gus Mus) bergabung di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat itu, dia tetap konsisten di Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Meski berbeda partai, almarhum tetap berhubungan baik dengan Gus Dur maupun Gus Mus," ujarnya.

Baca juga: Gubernur hingga Anggota Polisi Gelar Shalat Ghaib untuk Mbah Moen di Surabaya

Sosok Mbah Moen menurut Gus Ipul juga menjadi penengah dan penyejuk saat konflik panas antara PPP dan PKB di Jawa Tengah pada 1999.

"Almarhum saat itu yang bisa mendinginkan suasana dan mendamaikan massa PKB dan PPP," ujar Gus Ipul.

Ketua Dewan Syariah PPP itu kata Gus Ipul, selama ini dikenal sebagai ulama ahli ilmu fiqih dan usul fiqih. Beliau adalah rujukan utama para ulama di Indonesia dalam hal pemahaman ilmu fiqih.

"Sang perawat perbedaan itu kini dipanggil oleh Allah, bangsa Indonesia berduka, selamat jalan Mbah Moen, Allah mencintai almarhum," ucap Gus Ipul.

Ulama NU berusia 90 tahun itu dikabarkan meninggal dunia saat menjalankan ibadah haji di Kota Makkah Arab Saudi, Selasa pagi.

Jenazah almarhum Mbah Moen akan dishalatkan di Masjidil Haram. Setelah itu, jenazah akan dimakamkan di kompleks pemakaman Ma'la. 

Baca juga: Mengenang Sosok Mbah Moen, Ulama yang Gigih Mengkampanyekan Nasionalisme

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com