Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Sidang Kedua Prada DP: Ajak Kabur Mantan Pacar hingga Teman Paman Ikut Terlibat

Kompas.com - 07/08/2019, 06:31 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Pengadilan Militer I-04 Palembang menggelar sidang kedua terkait kasus yang menjerat Prada DP lantaran telah melakukan pembunuhan serta mutilasi terhadap kekasihnya sendiri Fera Oktaria (21), Selasa (6/8/2019).

Dalam sidang tersebut Oditur kembali mengandekan delapan saksi tambahan untuk dimintai keterangan.

Namun, lima saksi yang lain tak dapat hadir karena terbentur masalah jarak tempuh Palembang-Musi Banyuasin hingga Oditur terpaksa harus menjadwalkan ulang untuk mereka.

Sehingga hanya tiga saksi yang bisa memberikan keterangan.

Tiga saksi yang dihadirkan tersebut adalah Imelda (21) teman dekat Fera Oktaria, Serli (22) mantan pacar Prada DP dan Elsa Eliza yang merupakan bibi dari terdakwa.

Berikut sejumlah fakta persidangan kedua Prada DP. 

Baca juga: Prada DP Disarankan Membakar Kekasihnya Fera oleh Teman Pamannya

Saksi sebut hubungan Prada DP dan Fera tak harmonis

Saat bersaksi, Imelda mengatakan hubungan asmara antara Fera dan Prada DP terjalin pada tahun 2015.

Pada awal pacaran, mereka masih mesra tanpa terjadi cek-cok. Namun, setahun pacaran, Prada DP mulai berperilaku kasar kepada Fera bahkan melakukan penganiayaan. 

"Sekitar tahun 2017 saya pernah melihat korban dan pelaku ini bertengkar di rumah Fera. Waktu itu Fera dicekik oleh Prada DP, mereka ribut masalah memori handphone," kata Imelda.

Diungkapkan Imelda, Fera telah beberapa kali bercerita kepadanya bahwa dia ketakutan karena Prada DP sering melakukan penganiayaan.

Bahkan, Fera sempat pindah ke Kota Bengkulu untuk menghindari Prada DP. 

Namun, usaha itu gagal lantaran terdakwa menjemputnya dari tempat tersebut. Mengetahui Prada DP kabur dari tempat pendidikan TNI, membuat Fera makin ketakutan akan dicari oleh terdakwa.

"Malam sebelum ditemukan meninggal saya masih ketemu Fera. Korban curhat takut dicari DP, karena DP itu minggat dari tempat pendidikan," ungkapnya. 

Baca juga: Temui Mantan Pacar, Prada DP Ngaku Putus dari Fera, Ajak Kabur dari Kejaran TNI

Prada DP sangkal keterangan saksi, Ibu Fera meradang

Prada DP sempat menyangkal kesaksian dari Imelda (21) dalam sidang lanjutan yang berlangsung di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Selasa (6/8/2019). 

Dalam sidang tersebut, Imelda menyebutkan hubungan antara Fera Oktaria (21) dan kekasihnya Prada DP tidak berlangsung harmonis.

Sebab, sepasang kekasih itu sering terlibat keributan hingga cek-cok dan berakhir penganiayaan. 

Fera yang telah dibunuh serta dimutilasi Prada DP pun telah berulang kali mengeluhkan tindakan terdakwa karena ringan tangan.

"Fera cerita ingin putus sama DP, tapi tidak bisa. DP selalu mengancamnya. Hubungan mereka tidak harmonis selama satu tahun pacaran," kata Imelda di dalam ruang sidang.

Setelah mendengarkan kesaksian dari Imelda, Hakim Ketua Letkol CHK Khazim memberikan kesempatan kepada Prada DP untuk bertanya kepada saksi. 

Baca juga: Saksi yang Ajarkan Prada DP untuk Bakar Jenazah Kekasihnya Meninggal

"Saudara terdakwa, apa ada yang mau ditanyakan kepada saksi?" tanya Letkol CHK Khazim. 

"Siap, ada yang mulia," ucap Prada DP.

"Saksi, bagaimana kamu tahu saya putus sama Fera?" tanya Prada DP. 

"Fera yang cerita," jawab Imelda. 

"Saya sama Fera selama ini kan harmonis, kok kamu tahu saya putus sama Fera?" timpal terdakwa Prada DP.

Mendengar ucapan terdakwa Prada DP, Suhartini (50) ibu dari Fera Oktaria yang duduk dikursi pengunjung pun sempat meradang.

Ia terlihat marah dengan ucapan harmonis yang diutarakan oleh DP. 

"Harmonis dari mana," ucap Suhartini. 

Anggota TNI yang berjaga di ruang sidang kemudian mencoba menenangkan Suhartini. 

Baca juga: Prada DP Sebut Hubungannya dengan Fera Harmonis, Ibu Korban Meradang

Ajak mantan pacar kabur 

Serli (22) yang merupakan mantan pacar terdakwa dihadirkan oleh Oditur untuk dimintai keterangannya karena merupakan orang pertama yang ditemui oleh Prada ketika melarikan dari lokasi pendidikan militer TNI.

Menurut Serli, pada tanggal 4 Mei 2019 ia bertemu dengan Prada DP dan dijemput di rumah oleh terdakwa untuk menginap di sebuah kos-kosan kawasan Seberang Ulu. 

Saat itu, saksi mengaku tak mengetahui bahwa Prada DP telah melarikan diri dari tempat pendidikan militer. 

Prada DP pun sempat mengajak Serli kabur ke desanya agar tidak dicari oleh satuan TNI. Namun, ajakan itu ditolak olehnya karena saat itu masih kuliah. 

"Dia cerita dengan saya, Fera itu yang biayai sekolahnya si DP. HP yang dipakai Fera itu dari dia, Fera kan sering di rumah. DP sering ke rumah Fera bawa makanan, tapi Fera tidak pernah mau kalau diajak ke rumah DP," ujarnya. 

Baca juga: Saksi Sebut Prada DP Sering Aniaya Kekasihnya hingga Ketakutan

Serli pun sempat menanyakan hubungan Prada DP dengan Fera saat itu. Dengan tegas terdakwa pun menyatakan tak lagi menjalin hubungan asmara dengan Fera. 

Namun, pada 7 Mei 2019 Serli melihat notifikasi chat pesan WhatsApp di handphone milik Prada DP yang diletakkan di atas meja.

Pesan tersebut diketahui dari Fera Oktaria kekasih dari terdakwa. Serli yang mengetahui bahwa itu adalah pesan dari Fera tak mau ambil pusing.

Ia lalu kembali tidur, sementara Prada DP masih bermain handphone di dalam kamar kos tempat mereka berdua menginap. 

Saat terbangun sekitar pukul 03.00 WIB, Serli terkejut bahwa Prada DP tak ada lagi di dalam kamar.

Sementara ponsel miliknya telah dibawa kabur oleh terdakwa. Serli akhirnya terpaksa berteriak minta tolong kepada warga yang ada di kosan sebelah agar dibukakan pintu dari luar.

Baca juga: Kasus Prada DP Mutilasi Kekasihnya, Menangis Saat Sidang hingga Makan Jeruk Sambil Merokok di Samping Jenazah

 

Saksi kunci meninggal sebelum dihadirkan

Salah satu saksi untuk kasus pembunuhan serta mutilasi yang menjerat terdakwa Prada DP meninggal sebelum dihadirkan di persidangan.

Saksi tersebut adalah Imam yang diketahui telah mengajarkan terdakwa DP untuk membakar jenazah kekasihnya Fera Oktaria dengan menggunakan obat nyamuk bakar serta Pertalite. 

Kepala Oditur 1-05 Palembang Kolonel Mukholid mengatakan, Imam tewas sekitar dua bulan lalu, sebelum penyelidikan dimulai.

Keterangan meninggalnya Imam didapatkan penyidik saat hendak memanggilnya sebagai saksi. 

"Ada surat dari keterangan desa setempat di Sungai Lilin yang menyatakan sudah meninggal. Sehingga saksi tidak bisa dihadirkan," kata Mukholid usai sidang, Selasa (6/8/2018).

Baca juga: Hasil Visum Terungkap, Ternyata Kekasih Prada DP Tidak Hamil

 

Saksi yang meninggal adalah teman paman Prada DP

Elsa Eliza, bibi dari Prada DP dihadirkan pada sidang kedua di Pengadilan Militer I-04 Palembang sebagai saksi kesembilan terkait kasus pembunuhan serta mutilasi yang menimpa Fera Oktaria (21). 

Di dalam persidangan, Elsa mengaku mengenal sosok Imam yang disebut-sebut sebagai saksi kunci atas kasus tersebut.

Sebab, Imam adalah orang yang mengajarkan Prada DP untuk membakar jenazah Fera dengan menggunakan racun nyamuk serta Pertalite. 

"Dia adalah teman dari Sahir, suami saya," kata Elsa memberikan keterangan dalam sidang, Selasa (6/8/2019).

Baca juga: Cerita di Balik Sidang Prada DP yang Mutilasi Pacarnya, Jenazah Fera Sempat Akan Dibakar hingga Menangis di Persidangan

Elsa mengatakan, Prada DP tiba di Sungai Lilin pada 8 Mei 2019 lalu. Kabar kedatangan keponakannya itu ia ketahui setelah mendapatkan telepon dari Dodi Karnadi yang merupakan kakak ipar saksi. 

Dari sambungan telepon itu, Dodi meminta Elsa datang ke rumahnya. Saat tiba di sana, Elsa melihat saksi Imam dan Prada DP sudah duduk di ruang depan.

Melihat kedatangan Elsa, Prada DP langsung menghampirinya dan memeluk saksi sambil minta maaf. 

Saya tanya kenapa lari, dia bilang Tante tidak tahu masalahnya. Setelah itu, dia tidak mau bicara," ujarnya. 

Elsa sempat menanyakan keberadaan Fera kepada Prada DP. Sebab, orangtua dari korban mengabarkan jika anaknya itu telah menghilang tanpa kabar sejak dua hari lalu. Namun, keponakannya itu mengaku tidak mengetahui keberadaan Fera.

"Dia cuma bilang tidak tahu," ucapnya. 

Baca juga: Ibunda Fera Oktaria Minta Prada DP Dihukum Mati

Mengaku membunuh Fera

Setelah satu jam bertemu di rumah Dodi, Elsa bersama suaminya memutuskan untuk pulang ke kediaman mereka. Namun, di tengah jalan, Prada DP membuat pengakuan mengejutkan bahwa ia telah membunuh Fera di tempat penginapan. 

Pengakuan itu membuat Elsa panik, ia  lalu menghubungi ibu Prada DP untuk datang ke Sungai Lilin di kediaman mereka.

Orangtua Prada DP akhirnya tiba dari Palembang sekitar pukul 21.00 WIB untuk menjemput anaknya tersebut. 

Namun, saat pulang, mendadak di tengah jalan, saksi Dodi dan Prada DP minta untuk diturunkan tanpa alasan yang jelas. Sedangkan saksi Imam langsung pulang menggunakan motor. 

Dodi pun sempat meminta uang Rp 2 juta kepada Elsa. Uang tersebut rencananya akan diberikan ke keponakannya itu sebagai biaya hidup selama pelarian.

"Dua minggu setelah itu, saya baru tahu DP ada di Banten, tapi alamatnya persisnya tak tahu,"kata dia. 

Setelah mendengarkan kesaksian tersebut, Hakim Ketua Letkol Chk Khazim SH langsung menutup sidang dan akan kembali dilanjutkan pada Kamis (8/8/2019) besok dengan agenda keterangan saksi lanjutan.

Baca juga: Enggan Berikan Kesaksian, Ibu Prada DP Menangis dan Minta Maaf ke Keluarga Fera

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com