KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengultimatum akan mencopot jajaran kepolisian dan TNI yang gagal mengatasi kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Indonesia.
Sementara itu, menurut Komandan Kodim 0313/Kampar Letkol Inf Aidil Amin, sudah empat hari prajurit TNI melakukan pemadaman di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Namun, api tak kunjung padam dan beberapa anggota justru jatuh sakit akibat kebanyakan menghirup asap dan udara yang tidak sehat.
Hal yang sama juga dialami M Abbas (35) petugas dari Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat.
Abbas jatuh pingsan saat sedang melakukan upaya pemadaman titik api di lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) gambut di kawasan Desa Suak Pangkat, Kecamatan Bubon.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Jokowi mengatakan, dibandingkan 2015 lalu, kondisi kebakaran hutan dan lahan pada tahun ini memang turun 81 persen.
Tetapi, jika dibandingkan dengan 2018, kebakaran hutan dan lahan tahun ini mengalami kenaikan.
"Ini yang tidak boleh. Harusnya tiap tahun turun, turun, turun terus. Menghilangkan total memang sulit tetapi harus tekan turun," kata dia.
Untuk itu, Jokowi menegaskan bahwa ada aturan untuk mencopot pimpinan kepolisian dan TNI jika terjadi kebakaran hutan dan lahan di daerahnya.
Ia memastikan, ancaman itu masih berlaku hingga saat ini.
"Saya telepon Panglima TNI, saya minta dicopot yang tidak bisa mengatasi. Saya telepon lagi, tiga atau empat hari yang lalu kepada Kapolri, copot kalau enggak bisa mengatasi kebakaran hutan dan lahan," kata dia.
Baca juga: Jokowi Kembali Ancam Copot Pangdam dan Kapolda jika Tak Mampu Atasi Karhutla
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi 138 titik panas atau hot spot di Provinsi Riau, Sabtu (3/8/2019) pagi.