Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Balik Penjara, Napi Bangga Bisa Jahit Bendera Merah Putih Raksasa

Kompas.com - 06/08/2019, 15:29 WIB
Andi Hartik,
Khairina

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Eka Diana (27) mengungkapkan kebanggaannya karena diberi kesempatan menjahit bendera Merah Putih dari balik penjara, Selasa (6/8/2019).

Bagi Eka Diana, menjahit bendera berarti ikut andil dalam memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia (RI).

"Pasti buat ikut ngerayain Hari Kemerdekaan Indonesia. Mudah-mudahan Indonesia semakin baik dan semakin maju," jelasnya.

Baca juga: Anak SD di Banyuwangi Jahit Bendera Raksasa Sepanjang 25 Meter

Eka Diana merupakan narapidana narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita kelas IIA, Sukun, Kota Malang.

Eka yang merupakan warga asal Bandung ditangkap di Surabaya karena kasus peredaran sabu. Eka divonis 12 tahun penjara.

Kepala Lapas Wanita Kelas IIA Sukun, Kota Malang Ika Yusanti mengatakan, terdapat 20 orang narapidana yang menjahit bendera itu. Mereka merupakan narapidana narkoba dan kriminal umum.

Mereka menjahit bendera berbentuk memanjang dan akan dimanfaatkan dalam perayaan HUT Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia di Lapas tersebut.

"Dalam rangka menyambut Kemerdekaan RI, kami mengajak untuk membangkitkan rasa kebangsaannya dengan menjahit bendera," kata Ika.

Baca juga: Cegah Penyimpangan Seks Napi, Wanita Berduaan Ditegur dan Pria Melambai Dipindahkan

Bendera yang dijahit oleh narapidana sepanjang 120 meter. Bendera itu akan dipajang di halaman depan lapas dan di lapangan saat upacara bendera berlangsung pada 17 Agustus nanti.

"Rencana bendera ini yang mereka jahit akan kami pajang di depan Lapas dan di lapangan upacara," jelasnya.

Ika berharap, pemajangan bendera Merah Putih yang berbentuk memanjang itu bisa memacu rasa percaya diri warga binaan.

Selain itu, bendera Merah Putih itu diharapkan mampu menumbuhkan rasa nasionalisme narapidana yang sedang menjalani masa tahanan.

"Untuk menumbuhkan rasa nasionalisme, rasa kebangsaan bahwa Indonesia ini direbut dengan perjuangan oleh para pahlawan," kata Ika.

"Selain itu untuk menunjukkan rasa kepercayaan diri mereka bahwa di tengah keterbatasan mereka masih punya keterampilan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com