Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jember Fashion Carnaval 2019, Parade "Tribute for Dynand Fariz"

Kompas.com - 06/08/2019, 15:28 WIB
Rachmawati

Editor

Menurut Faida, JFC akan terus diselenggarakan di Kabupaten Jember demi majunya fesyen dan karnaval yang menjadi bagian dari pariwisata Indonesia karena telah masuk dalam Top 10 Calendar Event di Kementerian Pariwisata.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jatim Sinarto mengatakan Pemprov Jatim siap membantu penyelenggaraan JFC tahun 2020, agar karnaval kelas dunia di Kabupaten Jember tersebut akan semakin hebat dan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan ke Jatim.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada almarhum Dynand Fariz yang mampu meningkatkan derajat kepariwisataan Jawa Timur ke taraf Internasional melalui Jember Fashion Carnaval yang sudah berjalan hingga 18 tahun itu dan bukan hal yang mudah untuk mempertahankan eksistensi karnaval kelas dunia itu.

Ketua Calendar of Events Kementerian Pariwisata RI, Esthy Reko Astuti menyampaikan, Menpar berkeinginan JFC ini bisa ditularkan ke daerah lain dan menjadi inspirasi daerah lain dalam membuat karnaval sesuai dengan masing-masing daerah.

JFC pernah menerima penghargaan dari Menteri Pariwisata sebagai kanaval terbaik di Indonesia dan nomor satu di Asia, sehingga JFC juga masuk ke dalam top 10 calendar event di Kemenpar, sehingga pihaknya berharap JFC 2020 tetap berlangsung di Kabupaten Jember.

Baca juga: Begini Keseruan JFC Kids Carnival

 

 

Tribute for Dynand Fariz

Kehadiran perancang busana Anne Avantie yang menampilkan 25 karya terbaiknya dengan model professional dan penyanyi Cinta Laura Kiehl serta Putri Indonesia 2019 Frederika Alexis Cull, sangat memukau puluhan ribu penonton yang sudah memadati sepanjang catwalk 3,6 kilometer.

Parade Tribute for Dynand Fariz mengawali puncak karnaval terbesar nomor tiga dunia itu pada 4 Agustus 2019 dengan menampilkan 25 busana kebaya karya terbaik Anne Avantie yang dipersembahkan khusus untuk mengenang almarhum Presiden JFC Dynand Fariz.

Saat turun menyapa para penonton dan dihadapan media yang berada di tribun, Anne sempat meneteskan air mata haru mengenang sahabatnya Dynand Fariz. Diiringi alunan lagu Bunga Terakhir, Anne mengucapkan selamat jalan kepada sang maestro karnaval itu.

Baca juga: Banyuwangi Ethno Carnival, Kreativitas Anak Muda dari Daerah untuk Indonesia

Anne mengambil tema Selalu di Hati dalam membuat seluruh rancangan busananya yang indah nan mempesona itu karena menurutnya karya-karya terbaik yang ditampilkan JFC khusus untuk almarhum Dynand Fariz yang akan selalu ada dikenang di hati selamanya.

JFC ke-18 tersebut berlangsung penuh keharuan karena karnaval kelas dunia tersebut menjadi persembahan khusus bagi Founder dan President JFC Dynand Fariz yang meninggal dunia pada 17 April 2019, sehingga Anne pun memberikan persembahan karya terbaiknya di JFC.

Tidak hanya Anne, artis Cinta Laura dan Putri Indonesia 2019 Frederika Alexis Cull juga tampil memukau dalam pagelaran JFC ke-18 yang berlangsung meriah.

Cinta mengenakan kostum defile Hudoq karya talent dari Yayasan JFC yang tampil mempesona dengan kostum yang didominasi warna hijau dan aksesoris khas suku Dayak tersebut dan menyanyikan sebuah lagu pada penutupan JFC tersebut dengan balutan busana yang menarik.

Cinta mengaku senang bisa tampil di JFC dan siap mendukung karnaval terbaik ketiga kelas dunia itu untuk semakin hebat bersama peserta JFC dari Kabupaten Jember.

Baca juga: Solo Batik Carnival 2019, Ajang Adu Megah 11 Negara Asia Tenggara

Sementara Putri Indonesia 2019 Frederika Alexis Cull juga tidak kalah memukau tampil di JFC dengan mengenakan busana Cendrawasih lengkap dengan aksesoris burung langka tersebut di atas kepalanya.

Busana yang dikenakan Frederika merupakan busana yang dirancang oleh Dynand Fariz yang menjadi best national costum di ajang national costum di Polandia.

Putri Indonesia naik kendaraan hias seperti burung cenderawasih dan Cinta Laura naik mobil hias berbentuk mahkota Viking yang berjalan sepanjang 3,6 kilometer sambil menyapa ribuan penonton yang memenuhi sepanjang jalan yang dilalui para talent JFC dari alun-alun hingga Gedung Olahraga Kaliwates Jember.

Kemeriahan JFC yang digelar pada awal Agustus 2019 tanpa sang maestro Dynand Fariz merupakan bukti bahwa karnaval terbaik se-Asia itu tetap eksis dengan bantuan banyak pihak dan ke depannya butuh dukungan semua pihak untuk melanjutkan Jember Fashion Carnaval sebagai karnaval kelas dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com